BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Materi, Metode, Dan Teknik Pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran
bahasa indonesia di Sekolah Dasar mengaragkan siswa untuk memilki kemampuan
berbahasa yaitu : menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan menulis
di SD, siswa diharapkan agar dapat menulis secara efektif dan efesien berbagai
jenis karangan dalam berbagai konteks (Depdiknas, 2006).
Menulis
sebagai salah satu dari empat keterampilan nernahasa (menyimak, berbicara,
membaca dan menulis) yang diajarkan di sekolah dasar, merupakan sarana yeng
penting dikuasai siswa agar dapat mengungkapkan gagasan pendapat, pengalaman,
dan perasaan dengan baik.
Penguasaan
keterampilan menulis mutlak diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, namun pada
kenyataannya pembelajaran menulis karangan kurang perhatian yang serius.
Pembelajaran menulis di SD sering kurang ditangani dengan baik. Walaupun ada
pelaksanaanya kurang sistematis. Guru hanya memberikan sebuah judul karangan
yang harus dibuat oleh siswa dengan banyak lembar atau paragraph tertentu.
Menulis
dapat dianggap sebagia proses ataupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan
yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menghasilkan karya
tulis, yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran atau diserahkan
kepada seorang sebagai bukti karya ilmiah yang kemudian akan dinilai, menurut
seorang penulis memahami betul arti kata menulis. Seorang penulis yang
memahami dengan baik makna kata menulis akan bertul-betul peduli
terhadap kejelasan apa yang ditulis, kekuatan tulisan itu dalam mempengaruhi
orang lain, keaslian pikiran yang hendak dituangkan dalam tulisan, kepiawaian
penulis dalam memilih dan mengolah kata-kata. Seorang penulis yang paham betul
akan konsekuensi sebuah tulisan pasti akan mempertimbangkan respon yang akan
diperolehnya jika tulisannya dibaca orang lain.
Kemampuan
menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara otomatis. Kemampuan itu bukan
dibawa sejak lahir. Melainkan diperoleh melalui tindakan pembelajaran.
Seseorang yang telah mendapatkan pembelajaran meulis pun belum tentu memilki
kompetensi menulis yang andal tanpa banyak latihan menulis.
Jadi
dapat disimpulkan bhawa menulis adalah keterampilan produktif dengan
menggunakan tulisan. Khusus untuk materi pembelajaran menulis dapat melihat pada
tabel berikut ini.
Kelas
1
D.
Menulis
Standrat kompetensi
: Mampu menulis beberapa kalimat
yang dibuat sendiri dengan huruf lepas dan huruf sambung, menulis kalimat yang
didiktekan guru, dan menulis rapi menggunakan huruf sambung.
Kompetensi
Dasar
|
Hasil
Belajar
|
Indikator
|
Materi
pokok
|
Membiasakan
sikap menulis yang benar (memegang dan menggunakan alat tulis)
|
Bersikap
dengan benar dalam menulis :
· Garis putus-putus
· Garis lurus
· Garis lengkung
· Lingkaran
· Garis pembentukan huruf
|
· Menggerakan telunjuk untuk membuat berbagai bentuk
garis dan lingkaran
· Memegang alat tulis dan menggunakannya dengan
benar.
· mewarnai
|
· Garis putus-putus
· Garis lurus
· Garis lengkung
· Lingkaran
· Garis pembentukan huruf
|
Menjiplak dan menebalkan
|
· Menjiplak dan menebalkan
· Gambar
· Lingkaran
· Bentuk huruf
|
Menjiplak dan menebalkan berbagai bentuk gambar,
lingkaran, dan bentuk huruf.
|
· Gambar
· Lingkaran
· Bentuk huruf
|
Menyalin
|
Menyalin :
· Huruf
· Kata
· Kalimat
· Angka arab kalimat atau beberapa kalimat
|
· Menyalin atau mencontoh huruf, kata, atau kalimatdari
buku atau papan tulis dengan benar
· Menyalin atau mencontoh kalimat dari buku atau
papan tulis yang ditulis guru, dan menuliskannya pada buku tulisannya.
|
· Huruf
· Kata
· Kalimat
· Angka arab kalimat atau beberapa kalimat
|
Menulis permulaan
|
Menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana dengan
huruf lepas
|
· Membaca huruf, kata, dan kalimat sederhana
· Menuliskan huruf, kata, dan kalimat sederhana
dengan benar dan dapat dibaca oleh orang lain
|
Penulisan
huru, kata, dan kalimat
|
|
|
· Membuat label untuk benda-benda dalam kelas
|
Label nama
|
|
|
· Melengkapi kalimat yang belum selesai berdasarkan
gambar
|
Gambar sederhana
|
|
|
· Membuat kalimat berdasarkan gambar
|
Pengisian kalimat rumpang berdasarkan gambar
|
|
|
· Menuliskan nama diri, umur, tempat tinggal
|
Identitas diri (nama, umur, alamat)
|
Menulis beberapa kalimat dengan huruf sambung
|
Menulis beberapa kalimat sederhana (terdiri atas
3-5 kata) dengan huruf sambung
|
Menuliskan pikiran dan pengalaman dengan huruf
sambung dengan rapi yang mudah dibaca orang lain
|
kalimat sederhana dengan huruf sambung (terdiri
atas 3-5 kata)
|
Menulis kalimat yang didiktekan guru
|
Menulis kalimat yang didiktekan guru menggunakan
huruf sambung dan menuliskannya dengan benar
|
· Menulis kalimat secara benar dan tepat mengikuti
apa yang didiktekan
· Menulisa dengan menggunakan huruf sambung guru
|
Daftar kalimat sederhana (untuk didiktekan guru)
|
Menulis dengan huruf sambung
|
Menulis rapi kalimat dengan huruf sambung
|
Menulis kalimat dengan huruf sambung yang rapid an
dapat dibaca orang lain
|
Kalimat dengan huruf sambung yang tertulis rapid
an jelas di papan tulis atau buku
|
Kelas 2
D. menulis
Standar
Kompetensi : Mampu
menulis beberapa kalimat yang dibuat sendiri dengan huruf sambung, menulis
kalimat yang didiktekan guru, menulis melengkapi cerita, menulis rapi
menggunakan huruf sambung, dan menuliskan pengalaman tentang kesukaan dan
ketidaksukaan
Kompetensi
Dasar
|
Hasil
Belajar
|
Indikator
|
Materi
pokok
|
Menulis
pengalaman sendiri
|
Menuliskan
pengalaman menggunakan kalimat sederhana dengan huruf sambung
|
· Menulis pengalaman dengan huruf sambung
(memperlihatkan ketepatan dan kecepatan)
|
Kalimat
sederhana menggunakan huruf sambung (10-15 kalimat, masing-masing terdiri
atas 3-5 kata)
|
Menulis
kalimat yang didiktekan guru
|
Menulis
kalimat yang didiktekan guru dengan huruf
|
· Menulis kalimat sederhana yang sambung dengan
benar (penggunaan ejaan dan tanda baca)
|
Kalimat
sederhana yang didktekan (5 kalimat
yang berisi 3-5kata per kalimat)
|
Melengkapi
cerita
|
Melengkapi
cerita dengan kata yang tepat
|
· Melengkapi cerita tentang ada keluarga dengan kata
yang tepat.
|
Cerita
rumpang
|
Menulis
karangan pendek
|
Menulis
karangan pendek tentang kegiatan anggota keluarga
|
· Menuliskan nama orang tua, pekerjaan orang tua,
nama anggota keluarga di rumah dan kegiatan anggota keluarga dengan menggunakan
huruf kapital dan tanda baca
· Menulis menggunakan huruf sambung dengan rapid dan
dengan kecepatan tertentu
|
· Informasi mengenal kegiatan anggota keluarga
· Kalimat ederhana dengan huruf sambung antara 6-8
kalimat
|
Menulis
cerita sederhana tentang kesukaan/ketidaksukaan
|
Menulis
cerita sederhana kesukaan dan tentang ketidaksukaan
|
· Menulis karangan sederhana tentang
kesukaan/ketidaksukaan dengan tulisan yang rapid an kecepatan tertentu
|
Kalimat
untuk menyatakan kesukaan/ketidaksukaan
|
Kelas 3
D. Menulis
Standar
Kompetensi : Mampu
mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan melalui
menulis karangan dari pikiran sendiri, menyusun ringkasan bacaan, menulis
karangan berdasarkan rangkaian gambar seri, dan menulis pertunjuk.
Kompetensi
Dasar
|
Hasil
Belajar
|
Indikator
|
Materi
pokok
|
Menulis
karangan
|
Menulis
karangan dari pikiran sendiri dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat
yang tepat
|
· Menulis karangan sederhana dengan menggunakan
pilihan kata dan kalimat yang tepat
· Menulis karangan (lebih luas) dari pikiran sendiri
(kreativitas siswa diutamakan)
|
Cerita
tentang kegiatan sehari-hari, pengamatan atau kejadian yang terjadi di
lingkungan
|
|
Menulis
karangan berdasarkan rangkaian gambar seri menggunakan kalimat yang kompleks
|
Membentuk
urutan dan maksud gambar seri membuat kalimat sesuai dengan maksud gambar
seri menyusun karangan berdasarkan rangkaian gambar seri
|
Cerita
dalam rangkaian gambar seri Preposisi ruang (posisi); di, pada
|
Meringankan
teks Narasi/cerita
|
Membuat
ringkasan dari teks narasi/cerita dalam beberapa kalimat menggunakan
kata-kata sendiri
|
· Menulisakn pokok-pokok pikiran dalam teks
· Menulis ringkasan teks dalam beberapa kalimat
menggunakan kata-kata sendiri
|
Teks
cerita
|
Menulis
petunjuk membuat mainan
|
Menulis
petunjuk membuat mainan dan menjelaskan cara memainkannya
|
· Menjelaskan cara membuat mainan sederhana
· Menjelaskan cara memainkannya
|
· Petunjuk
membuat mainan
· Kalimat perintah
|
Kelas 4
D. Menulis
Standar
Kompetensi : Mampu
mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, penapat, dan perasaan dalam berbagai
ragam tulisan melalui melengkapi percakapan, menulis deskripsi, mengisi
formulir sederhana, melanjutkan cerita narasi, menulis surat, menyusun
paragraph, dan menulis pengumuman serta menulis cerita rekaan dan melanjutkan
pantun.
Kompetensi
Dasar
|
Hasil
Belajar
|
Indikator
|
Materi
pokok
|
Melengkapi
percakapan yang belum sesuai
|
Memahami
isi percakapan dan melengkapi percakapan belum selesai sesuai dengan isinya
|
· Menetukan isi percakapan melanjutkan percakapan
yang
|
Teks
percakapanyang belum selesai
|
Menulis
diskripsi
|
Menulis
deskripsi tentang benda-benda di sekitar atau seseorang dengan bahasa yang
runtut
|
· Mendeskripsikan secra tertulis seseorang atau
benda secara terperinci dan kalimat yang runtut
|
· Deskripsi seseorang benda, atau tanaman
berdasarkan cirri-cirinya
· Kalimat luas
|
Mengisi
formulir sederhana
|
Mengisi
formulir dengan benar
|
· Mengisi formulir dengan tepat berdasarkan
data-data pramuka
|
Berbagai
bentuk formulir (seperti formulir anggota dokter kecil)
|
Melanjutkan
cerita narasi
|
Memahami
isi cerita dan melengkapi cerita
|
· Melengkapi bagian awal, tengah, atau akhir cerita
yang hilang sehingga cerita itu menjadi utuh
|
Cerita
yang belum selesai (cerita rumpang)
|
Menulis
surat
|
Menulis
surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang
komunikatif
|
· Menulis surat tentang pengalaman dan cita-cita
dengan gaya penceritaan yang menarik dan menggunakan EYD yang tepat
|
· Kalimat pembuka, isi, dan penutup surat
· EYD
|
Menulis
paragraph
|
Menulis
paragraph dengan bahan yang tersedia
|
· Menggunakan kalimat acak menjadi menjadi
paragrafyang padu
· Menentukan kalimat utama dalam paragraph
· Menetukan topik/tema cerita
|
· Cerita pengalaman
· EYD
· Tanda baca
|
|
Menulis
cerita berdasarkan pengalaman
|
· Menulis cerita rekaan (pengalaman,perasaan) dengan
gaya penceritaan yang menarik
|
· Paragraf
|
Menulis
pengumuman
|
Menulis
pengumuman dengan bahasa yang komnikatif
|
· Menulis pengumuman dengan bahasa yang singkat,
padat, dan mudah dipahami
|
· Kalimat efektif
|
Menulis
cerita rekaan
|
menulis
cerita rekaan berdasarkan pengalaman dengan bahasa yang runtut dan
menggunakan EYD yng tepat
|
· Mengidentifikasi ciri-ciri cerita rekaan
· Menentukan tema/topic cerita
· Menentukan gagasan pokok cerita
· Menyusun kerangka cerita
· Menulis cerita rekaan dengan gaya penceritaan yang
menarik sehingga pembaca dapay ikut membayangkan isi dan perasaan penulis
|
· Cerita rekaan
· Pengalaman masing-masing anak
|
Membuat
pantun
|
Membuat
pantun
|
· Membuat pantun sedrhana sesuai dengan
isyarat-isyarat pantun
· Membacakan pantun yang telah dibuat dengan lafal
dan intonasi yang sesuai
|
· Pantun
|
Kelas 5
D. Menulis
Stadar
Kompetensi : Mampu
mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam
berbagai ragam tulisan melalui menyusun karangan, menulis surat pribadi, merigkas
buku bacaan, membuat poster, dan menulis catatan dalam buku harian serta
menulis prosa sederhana dan puisi
Kompetensi
Dasar
|
Hasil
Belajar
|
Indikator
|
Materi
pokok
|
Menulis
karangan
|
Menulis
karangan berdasarkan gambar seri yang diacak
|
Mengumpulkan
gambar seri secara logis menuliskan cerita yang padu atau utuh berdasarkan
gambar seri
|
Cerita
gambar seri yang diacaka preposisi tanpa imbuhan: ber-
|
|
Menulis
karangan dengan bahan yang tersedia
|
· Melengkapi cerita yang bagian awal, tengah, atau
akhir yang hilang sehingga menjadi cerita yang padu, nuntut, dan lengkap
· Menentukan judul cerita
|
Cerita
rumpang (cerita yang belum selesai)
|
|
Menulis
karangan dengan menggunakan karangka karangan
|
· Menulis butir-butir pokok karangan
· Mengembangkan butir-butir pokok karanagn menjadi
karangan yang padu
|
Kalimat
utama dan kalimat penjelas
|
Menulis
kartu pos
|
Menulis
kartu pos dengan benar
|
· Mengidentifikasi cirri-ciri bahasa dan format
kartu pos
· Mengisi kartu pos sesuai dengan permintaan
|
Kartu
pos
|
Menulis
surat
|
Menulis
surat pribadi untuk berbagai keperluan untuk berbagai tujuan dengan kalimat
yang efektif
|
· Mengidentifikasi cirri-ciri bahasa surat pribadi
· Menyampaikan informasi untuk orang lain dalam
bentuk surat dengan kalimat yang efektif
|
Surat
kalimat efektif
|
Menulis
laoran
|
Menyusun
laporan melalui tahapan yang benar
|
· Menulis laporan berdasarkan tahapan (dari catatan
ke konsep awal/ buram awal)
· Memperbaiki tulisan berdasarkan masukan dari teman
atau guru menjadi laporan yang baik.
|
Sistematika
penyusun laporan
|
Meringkas
isi buku
|
Menulis
secara ringkas isi buku pengetahuan dari cerita dalam beberapa kalimat dengan
kata-kata sendiri
|
· Menulis poko-pokok isi buku
· Menulis ringkasan buku dalam beberapa kalimat
|
Buku
pengetahuan
|
Menulis
buku harian
|
Menulis
kejadian penting dalam buku harian dengan ragam bahasa yang sesuai
|
· Mencatat hal-hal penting yang dialami sepanjang
hari
· Menuliskan catatan ke dalam beberapa kalimat
(untuk buku harian)
|
Cirri-ciri
kalimat dalam buku harian (kalimat dapat longgar, bahasa ekspresif)
|
Membuat
poster
|
Menuangkan
ide/gagasan dalam bentuk poster sederhana dengan bahasa yang komunikatif
|
· Mengidentifikasi cirri-ciri kalimat poster
· Membuat poster yang berisi imbuaan, seperti
tentang menjaga kebersihan lingkungan,
· Membuang sampah sembarangan, bahaya merokok, dan
sebagaimya
|
Cirri-ciri
kalimat (bahasasingkat, padat, komutatif)
|
Menulis
prosa sederhana
|
Menulis
pengalaman pribadi dalam bentuk prosa
|
· Menyusun kerangka cerita mengembangkan kerangka
cerita sederhana pengalaman menjadi cerita yang utuh dan padu
|
Pengalaman
pribadi masing-masing
|
Menulis
puisi
|
Menuangkan
gagasan dalam bentuk puisi
|
· Menentukan gagasan pokok berdasarkan pengalaman
menulis puisi berdasarkan gagasan pokok
|
puisi
|
Kelas 6
D. Menulis
Standar
Kompetensi : mampu
mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasan ke dalam
berbagai ragam tulisan melalui mengisi formulis sedrhana, menyusun naskah
sambutan/pidato, menulis iklan sedrhana, menyusun ringkasan, menyusun
rangkuman, dan menulis surat resmi serta memparafrasekan puisi dan menyusun
percakapan.
Kompetensi
Dasar
|
Hasil
Belajar
|
Indikator
|
Materi
pokok
|
Mengisi
formulir sederhana
|
Mengisi
daftar riwayat hidup dengan benar
|
· Mengisi daftar riwayat hidup sesuai dengan foramat
yang disediakan
· Menuliskan data diri dalam bentuk narasi
|
· Data- data diri
· Tanda baca : titk dua, garis miring
|
Menyusun
naskah pidato
|
Menyusun
naskah pidato/sambutan dengan bahasa yang komunikatif dan santun
|
· Mendaftar isi pokok yang akan dituliskan pada
sambutan
· Menyusun naskah sambutan dengan memperhatikan
bahasa yang komunikatif dan santun berbahasa
|
Pidato
sambutan
|
Menulis
iklan sederhana
|
Menyampaiakan
informasi dalam bentuk iklan dengan bahasa yang komunikatif
|
· Menuliskan kepada siapa teks iklan ditujukan
· Mendaftar bahan atau isi apa yang akan diiklankan
· Menuliskan bahan atau isi iklan dengan bahasa yang
singkat, padat, dan komunikatif
|
Cirri-cirikalimat
iklan (singkat, padat, komunikatif)
|
Menulis
wesel pos
|
Menulis
wesel pos dengan benar
|
· Mengidentifikasi cirri-ciri bahasa dan format
wesel pos
· Mengisi wesel pos sesuai dengan aturan
|
Wesel
pos
|
Membuat
ringkasan
|
Membuat
ringkasan dari teks yang dibaca atau yang didengar
|
· Mencatat pokok-pokok isi buku membaca
· Membuat ringkasan teks
· Mencatat pokok-pokok isi dari hasil mendengarkan
· Membuat kesimpulan dari hasil mendengarkan
|
Teks
|
Menyusun
rangkuman
|
Menysusn
rangkuman dari berbagai teks
|
· Menemukan persamaan isi masing-masing teks
menemukan tema kesamaan tema perbedaan isi masing-masing teks
· Menuliskan rangkuman dari beberapa teks yang
mempunyai kesamaan tema
· Membandingkan isi ranngkuman antar teman dan
emberikan tanggapan
|
Berbagai
teks bacaan yang memiliki kesamaan
|
Menulis
surat resmi
|
Menulis
surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan orang yang dituju
|
· Membedaan bahasa surat resmi dan surat pribadi
· Menulis surat sesuai dengan konteks (apa
keperluannya, siapa pembacanya)
|
Bahasa
surat resmi
|
Mengubah
puisi ke dalam bentuk prosa
|
Mengubah
puisu ke dalam bentuk prosa dengan tetap mempertahankan makna puisi
|
· Menjelaskan isi amanat/pesan yang terkandung dalam
puisi
· Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa sederhana
dengan mempertahankan makna atau isi puisi
|
Puisi
anak
|
Menyusun
percakapan berdasarkan gambar
|
Menyusun
percakapan berdasarkan ilustrasi
|
· Menentukan tema/topic percakapan berdasarkan
ilustrasi
|
· Ilustrasi gambar kalimat perintah preposisi gambar
|
Dapat
diperhatikan materi pokok pada lajur keempat hanya disebutkan materi pokok
saja. Dengan demikian, guru harus menjabarkan yang lebih terperinci dan disesuaikan
dengan dunia atau lingkungan siswa. Misalnya mengambil keterampilan menulis di
kelas 3
Kompetensi
dasar : mampu mengekspresikan berbagai
pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan melalui menulis karangan dan pikiran
sendiri, menyusun ringkasan bacaan, menulis karangan berdasarkan rangkaian
gambar seri, dan menulis petunjuk.
Hasil belajar :
Menulis karangan dari pikiran sendiri dengan menggunakan pilihan kata dan
kalimat yang tepat.
Indikator :
(1) Menulis karangan sederhana dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang
tepat.
(2)
Menulis karangan (lebih luas) dari pikiran sendiri (kreativitas siswa
diutamakan).
Matei pokok :
Cerita tentang kegiatan sehari-hari, pengamatan atau kejadian yang telah
terjadi.
Materi
pokok dalam pembelajaran menulis di sini adalah “cerita tentang kegiatan
sehari-hari berdasarkan pengamatan siswa di lingkungaanya”. Adapun hasil
belajar yang diharapkan adalah mengungkapkan pikiran sendiri dengan menggunakan
pilihan kata yang tepat. Kegiatan sehari-hari disini, misalnya kegiatan siswa
berangkat sekolah, dalam perjalanan ke sekolah ini pasti ada sesuatu yang
diamati siswa. Berdasarkan keadaan in guru memberitugas kepada siswa untuk
menuliskan pengalamannya tentang apa apa yang diamati/dialaminya selama dia
dalam perjalanan menuju sekolah. Dengan demikian, siswa secara tidak langsung
sudah mempunyai bahan untuk ditulis dari pengalamannya.
Guru
harus menjabarkan yang lebih terperinci dan disesuaikan dengan dunia atau
lingkungan siswa. Misalnya, di kelas 1 kompetensi dasarnya “menjiplak dan
menebalkan” dan materi pokoknya adalah “Gambar, Lingkaran, Bentuk Huruf”.
Materi pokok yang berupa gambar, lingkaran, dan bentuk huruf kita pilihkan
gambar mobil atau boneka yang berhubungan dengan lingkaran, misalnya kita
berikan beberapa gambar balon yang diikat, dan yang berupa bentuk huruf kita
tuliskan bentuk-bentuk huruf-huruf yang berhubungan dengan gambar-gambar yang
kita berikan tadi. Untuk jelasnya di bawah gambar mobil kita tuliskan bentuk
huruf-huruf m-o-b-i-l, di bawah gambar boneka kita tuliskan
bentuk huruf-huruf b-o-n-e-k-a, di bawah gambar balon kita
tuliskan bentuk huruf-huruf b-a-l-o-n.
Pengertian
metode pembelajaran dan teknik pembelajaran tidak sama. Metode mengacu kepada
suatu prosedur untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi
(a) pemilihan bahan, (b) urutan bahan, (c) penyajian bahan, dan (d) pengulangan
bahan, sedangkan teknik mengandung makna upaya gur, usaha-usaha guru, atau
cara-cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan
pembelajaran di dalam kelas pada saat itu. Oleh karena itu dalam metode
mengandung makna penyajian bahan dan teknik mengandung makna cara-carayang
digunakan guru maka penggunaan kata metode dan teknik disamakan.
Syafi’ie
(dalam Nurchasanah, 2004) membagi menulis permulaan menjadi dua tahap yaitu (a)
tahap prapenulisan, dan (b) tahap penulisan. Tahap prapenulisan bertujuan
melatih siswa untuk membiasakan dini bersikap yang baik dan tepat dalam
menulis, misalnya sikap duduk yang benar, pengaturan jarak mata dengan tangan
yang tepat pada waktu menulis, cara membuka buku yang tepat, dan belajar
membuat berbagai macam garis yang memungkinkan siswa untuk bisa menulis dengan
tepat. Tahap penulisan merupakan kelanjutan dan tahap prapenulisan yang bertujuan
melatih siswa untuk dapat menulis dengan sesungguhnya.
Sebagai
suatu proses, menulis merupakan keterampilan mekanis yang dapat dipahami dan
dipelajari. Menulis sebagi suatu proses mengandung makna bahwa menulis terdiri
dari tahapan-tahapan. Thapan-tahapan tersebut adalah pramenulis (prewriting),
penyususun dan pemaparan konsep (drafting), perbaikan (revisi),
penyutingan (editing), dan penerbitan (publishing). (Tompkins,
1997:10)
1. Pramenulis (prewriting)
Pada tahap pramenulis siswa
berusaha mengemukakan apa yanag akan mereka tulis. Dalam hal ini guru dapat
menggunakan berbagai strategi untuk membantu siswa memilih tema dan menentukan
topic tulisan. Topic tulisan sangat menentukan lancarnya proses menulis. Tema
harus sesuai dengan minat dan schemata siswa.
Untuk mengatasi hal itu guru dapat
melakukan kolaborasi melalui curah pendapat sehingga dapat melahirkan tema dan
topik tulisan yang sesuai dengan minat dan keinginan mereka. Selain dengan
curah pendapat juga dapat dilakukan dengan membaca atau menelaah bentuk
tukisan.
2. Menulis konsep (drafting)
Tahap ini siswa mengroganisasikan
dan mengembangkan ide yang telah dikumpulkan lewat kegiatan curah pendapat
dalam bentuk draft kasar. Untuk membantu siswa mengembangkan ide dan menyusun
konsep tulisannya, dapat dilakukan dengan pemberian chart struktur cerita
sebagai media untuk menuangkan semua ide yang dimilikinya. Hal ini bertujuan
agar siswa tidak ragu-ragu, karena pada tahap berikutnya akan diperbaiki,
diubah, dan disusun ulang.
3. Merevisi (revising)
Pada tahap perbaikan siswa melihat
kembali tulisannya untuk selanjutnya menambah, mengganti atau menghilangkan
sebagian ide berkaitan dengan penggarapan struktur cerita yang telah ditulisnya
4. Mengedit (editing)
Penyutingan merupakan tahap
penyempurnaan tulisan yang dilakukan sebelum dipublikasikan. Pada tahap ini
siswa menulis kembali daftar cerita yang telah dibuatnya melalui pengerjaan
chart sehingga menjadi sebuah karangan yang utuh. Pada tahap ini siswa
memperbaiki kesalahan yang bersifat mekanis berkaitan dengan ejaan dan tanda
baca.
5. Publikasi (publishing)
Setelah semua tahap terlewati, maka
sebagai tahap akhir adalah tahap publikasi. Siswa melalui kegiatan berbagai
hasil tulisan cerita (sharing). Kegiatan ini dapat dilakukan melalui
kegiatan penugasan untuk membacakan hasil karangan atau ditempel pada majalah
didingsekolah atau di depan kelas.
Kegiatan
menulis ini dapat dilakukan dengan teknik yang merupakan alternatif model
pembelajaran menulis sebagai berikut.
1. Menjiplak, yang dapat membagi
menjadi (a) menjiplak huruf, (b) menjiplak kalimat, (c) menjiplak wacana
sederhana.
2. Menyalin, biasanya dimulai dari
tingkatan kata, kalimat, sampai pada wacana. Menyalin ini bisa dari (a) kata,
kalimat, dan wacana yang menggunakan huruf lepas ke huruf lepas, dan (b) kata,
kalimat, dan wacana yang menggunakan huruf lepas ke huruf latin atau
sebaliknya.
3. Menatap, biasanya dilakukan
dengan cara mengamati objek. Agar siswa dapat membahaskan objek yang diamati,
objek itu dapat berupa (a) gambar, yaitu gambar kata dan gambar kalimat, serta
(b) objek asli.
4. Menyusun, kegiatan menyusn yang
paling sederhanan adalah menyusun huruf menjadi kata, dilanjutkan dengan
menyusun kata menjadi kalimat, dan kalimat menjadi wacana.
5. Melengkapi, kegiatan melengkapi
dapat berupa melengkapi kalimat sebagian katanya dihilangkan dan bisa juga
melengkapi bagian kalimat yang dihilangkan dalam wacana.
6. Menulis halus, kegiatan ini
untuk membiasakan menulis secara baik.
7. Dikte, dengan memperdengarkan
kata, kalimat, atau wacana sederhana kepada siswa agar mereka menuliskan apa
yang mereka dengar.
8. Mengarang, yang dapat dilakukan dengan bantuan gambar dan
dapat pula tanpa bantuan gambar.
Sedangkan
menurut Henry Guntur Tarigan (1986) adabeberapa teknik dalam
pembelajaran menulis, seperti cara berikut ini.
1.
Menyusun
kalimat
Menurut
Slager yang dikutip oleh Tarigan, menyusun atau membangun kalimat
dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini.
a Menjawab
pertanyaan
Guru
bertanya : Siapa namamu ?
Siswa
menjawab : Budi/Nama saya Budi
(siswa menulis namanya)
Guru
bertanya : Di mana rumahmu
?
Siswa
menjawab : Di jalan Tamrin No.
3 (siswa menulis alamatnya)
b Melengkapi
kalimat
Guru
: sempurnakan kalimat berikut!
Pilih
kata yang tepat di laju kanan!
1) Ibu
kota Jawa Barat adalah A.
Bandung
2) Kebun
Raya terletak di B.
Semarang
3) Taman
Mini berada di C.
Jakarta
4) Kota
pahlawan adalah D.
Bogor
E. Surabaya
Siswa
: mengisi kalimat di atas dengan jalan menulis nama kota yang tepat.
c Memperbaiki
susunan kalimat
Guru
: Ubahlah susunan kalimat berikut ini supaya tepat !
Contoh
: Saya di Jalan Melati No. 10 bertempat tinggal.
Saya bertempat tinggal di Jalan Melati No.
10.
1) Baju
membeli ayah
2) Memakan
kuda rumput
3) Halaman
suvi setiap hari menyapu
4) Belajar
Adi kalimat menyusun yang tepat
d
Memperluas
Kalimat
Guru
menyebutkan kalimat model. Kemudian, siswa memperluas kalimat model dengan
kata/frase yang sudah ditentukan guru.
Contoh
: kalimat model “Ibu menjahit”
Kata untuk memperluas kalimat
“pakaian”
Siswa
: ibu menjahit pakaian
e
Substitusi
Guru
memberikan kalimat model, kemudian menyebutkan kata lain yang dapat menduduki
posisi jabatan tertentu. Setelah itu guru member contoh penggantian kata
tersebut.
Contoh
: Ayah membeli buku.
Sepatu Ayah membeli sepatu
Guru
: Ayah membeli sepatu.
Adik ………………………………. (siswa)
Guru
: Adik membeli sepatu
Memakai …………………………(siswa)
f
Transformasi
Guru
memberikan sebuah kalimat model. Siswa mengubah bentuk kalimat bentuk dan
menuliskannya.
Guru
: Ibu memasak nasi.
Siswa
: Ibu memasak apa?
Guru
: Halimah pergi ke sekolah.
Siswa
: Siapa pergi ke sekoalah?
2. Memperkenalkan Karangan
Dalam mempeerkenalkan karangan ini
dapat ditempuh dengan dua cara teknik, yaitu (1) baca dan tulis, atau (2) simak
dan tulis.
3. Meniru Model
Dalam teknik guru menyiapkan contoh
karangan yang dipakai sebagai model oleh siswa untuk menyusun karangan.
Struktur karangan memamng sama, tetapi berbeda dalam isi.
4. Karangan Bersama
Pelaksanaan teknik ini dimulai
dengan pengamatan yang dilakukan oleh siswa bersama guru. Misalnya, mengamati
kebunsekolah. Setelah itu siswa dirugasi menyusun sebuah kalimat yang
berhubungan dengan hasil pengamatannya terhadap kebun sekolah. Kemudian,
kalimat-kalimat dan siswa tadi disusun bersama-sama dan dengan bantuan guru
dipebaiki sehingga menjadi sebuah karangan.
5. Mengisi
Teknik ini dipraktikkan dengan cara
guru menyiapkan sebuah karangan yang kata kelima dan setiap kalimat pembangun
cerita itu dihilangkan. Kemudian, karangan ini diberikan kepada siswa untuk
disempurnakan atau diisi titik-titik dengan sebuah kata sehingga menjadi
karangan yang utuh kembali.
6.
Menyusun
Kembali
Suatu
karangan yang telah dikacaukan urutan kalimatnya, kemudia diberikan kepada
siswa untuk mengurutkan kembali menjadi sebuah karangan dengan urutan kalimat
yang benar.
7. Menyelesaikan Cerita
Siswa diberi sebuah cerita yang
belum selesai dan ditugasi menyelesaikan cerita tersebut menjadi cerita yang
utuh.
8. Menjawab Pertanyaaan
Siswa diberi pertanyaan dan
kalimat-kalimat jawaban siswa tersebut dapat disusun sebuah cerita apakah
tentang alam sekitarnya, kesenangannya, dan sebagainya.
9. Meringkas Bacaan
Teknik ini dilaksanakan dengan
jalan siswa diberi suatu bacaan yang berupa cerita pendek atau sebuah wacana.
Siswa disuruh membaca/mempelajari bacaan tersebut, kemudia disuruh
meringkasnya.
10.
Paraphrase
Dalam pengajaran menulis dapat juga
digunakan teknik paraphrase dengan jalan guru member karangan puisi yang harus
diubah oleh siswa dalam bentuk prosa atau sebaliknya.
11.
Reka
Cerita Gambar
Teknik ini bertujuan untuk melatih
mengembangkan imjinasi siswa. Dengan melihat gambar tunggal atau gambar berseri
siswa disuruh menuliskan sebuah cerita yang ada hubungannya dengan gambar yang
diamatinya
12.
Memeriksa
Teknik ini dilakukan dengan jalan
siswa disuruh mengamati sesuatu, apakah kelasny, lingkungan sekolah, orang yang
berjualan di sekolah atau yang lain, kemudian disuruh menggambarkan atau
memberikan apa-apa yang diamatinya itu dalam bentuk tulisan.
13.
Mengembangkan
Kata Kunci
Pelaksanaan teknik ini dengan jalan
siswa diberi beberapa kata kunci, kemudia dia disuruh mengembangkan kata-kata
itu menjadi sebua karangan.
14.
Mengembangkan
Kalimat Topik
Kalau dalam teknik mengembangkan
kata kunci yang dikembangkan menjadi sebuah karangan adalah kata-kata yang kita
berikan kepada siswa, dalam teknik mengembangkan kalimat topik ini yang
dikembangkan adalah sebuah kalimat yang kita berikan kepada siswa. Kalimat
topik ini sifatnya masih umum dan luas yang harus dikembangkan dengan beberapa
kalimat penjelas.
15.
Mengembangkan
Judul
Latihan menulis berikutnya yang
lebih sulit adalah penerapan teknik mengembangkan judul. Siswa kita beri judul
yang terdiri dari beberapa kata yang harus dikembangkan menjadi beberapa
kalimat topic, kalimat-kalimat topic ini harus dikembangkan menjadi sebuah
paragraph, dan paragraf-paragraf tersebut harus berhubungan satu sama lainnya
yang membentuk suatu cerita yang utuh dan padu
16.
Mengembangkan
Peribahasa
Teknik ini dilaksanakan dengan
jalan pemberian sebuah peribahasa yang sudah dikenal dan dipahami maknanya oleh
siswa. Kemudian siswa ditugasi menulis karangan singkat berdasarkan peribahasa
tersebut
17.
Menulis
Surat
Menulis surat merupakan pekerjaan
mengarang yang sering dilakukan orang. Dalam pembelajaran menulis surat ada dua
cara/teknik yang biasa diberikan kepada siswa. Cara pertama adalah menulis
surat secara terpimpin, artinya siswa menulis surat berdasarkan ketentuan yang
telah ditetapkan, sedangkan cara kedua adalah menulis surat bebas. Dengan
sendirinya untukpertama kali guru member contoh sebuah surat, kemudian siswa
disuruh menulis balasan surat tersebut. Pada kesempatan yang lain siswa ditugasi
menulis surat izin tidak masuk sekolah karena ada acara keluarga atau ada
keperluan yang lain.
18.
Menyususn
Dialog
Teknik mmenyusun atau mengembangkan
dialog atau percakapan dapat digunakan untuk pembelajaran menulis karena dialog
sudah dikenal oleh setiap siswa. Misalnya, guru menyuruh siswa menyusun suatu
dialog antara ayah, ibu, dan adik tentang rencana rekreasi pada waktu liburan
semester yang akan dating.
19.
Menyusun
Wacana
Teknik menyususn wacana dalam
pembelajaran menulis merupakan teknik pembelajaran menulis secra bebas. Siswa
bebas dalam menentukan judul, bebas dalam menjabarkan judul menjadi topic,
bebas melengkapi kalimat topic dengan kalimat pengembangan sehingga tersusun
paragraf.
Akhirnya siswa pun bebas menyusun
dan mengatur urutan dan posisi paragraf sehingga tersusun wacana yang baik.
Pemilihan kesembilan belas teknik
di atas dengan sendirinya harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.
Misalnya, teknik menyusun wacana tidak mungkin diberikan pada siswa kelas 2 SD,
tetapi untuk siswa kelas 6 yang sudah banyak berlatih menulis.
Setelah dapat menetukan dan
metode/teknik dalam pembelajaran menulis, diharapkan dapat menyusun perencanaan
pembelajaran menulis baik di kelas rendah SD maupun di kelas Tinggi.
B. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus
Menulis di SD Kelas Rendah
Sebelum
mengajar di depan kelas tentunya guru harus membuat persiapan tertulis. Sebelum
di berlakukannya kurikulum 2004, persiapan tertulis itu disebut Model Satuan
Pelajaran atau MSP. Persiapan mengajar untuk satu kali pertemuan yang diambil
dari MSP ini disebut Rencana Pengajaran yang disingkat RP. MSP disusun
berdasarkan GBPP 9 Garis-Garis Besar Progam Pengajaran ) yang dalam kurikulum
2004 disebut silabus. Contoh silabus yang ada mulai dari TK/RA, SD/MI, SMP/MTS,
dan SMA/ MA. Adapun formatnya sebagai berikut ini.
SALAH
SATU ALTERNATIF MODEL
RENCANA
PEMBELAJARAN
SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH
Mata pelajaran :
Satuan pendidikan :
Kelas / semester :
Waktu :
Kompetensi dasar
Mengacu ke
Kompetensi Dasar Hasil belajar
Mata pelajaran
Indikator hasil belajar
Langkah pembelajaran :
Pengorganisasian : (apa dibentuk
kelompok)
a. Pertemuan
pertama
b. Pertemuan
kedua dan seterusnya
Alat
, bahan, sumber.
Penilaian
: Penilaian proses
Penilaian hasil
Format di atas hanya merupakan salah satu alternatif
model pembelajaran. Di bawah ini salah satu alternatif model pembelajaran
bahasa Indonesia dengan focus menulis di kelas rendah.
SALAH SATU ALTERNATIF
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas / semester : 2/I
Waktu : 1 kali
pertemuan (2 x 35 menit )
Kompetensi dasar : Menulis pengalaman sendiri
Hasil belajar :
Siswa dapat menuliskan pengalaman menggunakan kalimat sederhana dengan huruf sambung.
Indikator hasil belajar : Menulis pengalaman dengan
huruf sambung (memperhatikan ketepatan dan kecepatan).
Langkah Pembelajaran :
1. Apersepsi
Anak-anak setiap orang pasti mempunyai pengalaman,.
Pengalaman itu bisa menyenangkan, tetapi ada uga yang menyeihkan. Coba siapa di
antara kalian yang dapat memberi sontoh pengalaman yang menyenangkan. Ya, coba
kamu Dini, ceritakan pengalaman kamu yang menyenangkan. (Dini bercerita). Baik
anak-anak pasti kalian juga punya pengalaman yang menyenangkan, seperti
pengalaman Dini tadi. Supaya pengalaman itu dapat diketahui orang lain
bagaimana caranya ? salah seorang siswa menjawab : “ Dituliskan Bu”. Betul
sekali, pengalaman kita supaya dapat diketahui orang lain dengan jalan kita
tuliskan. Begitu pula kita bisa mengetahui sejarah perjuangan para pahlawan
dengan jalan membaca tulisan yang menggambarkan betapa besar pengorbanan mereka.
Baik anak-anak pagi ini coba kalian berlatih menuliskan pengalaman kalian
masing-masing dengan menggunakan huruf sambung. Ibu beri waktu 30 menit dan
ingat benar-benar bagaimana cara, menyambung huruf-huruf yang telah kamu
pelajari minggu-minggu yang lalu.
2. Bagian Inti
Sekarang coba kalian ingat-ingat lagi pengalaman
kalian yang paling menarik, misalnya aktu kalian berangkat ke sekolah atau
pulang sekolah melihat kejadian yang menarik atau yang lainnya, tuliskan
pengalaman kalian dengan menggunakan huruf sambung.
Ketika siswa sedang asyik mengerjakan tugas menulis
pengalamannya tersebut guru sekali-kali berkeliling untuk melihat tulisan
siswa. Jika ada bentuk tulisan yang kurang guru segera membantunya.
Untuk alokasi waktu bersifat tentatif melihat kondisi
siswa.
3. Sumber Belajar : Buku Paket atau Buatan Guru
4. Penilaian
a.
Proses dilakukan selama pembelajaran berlangsung
b.
Hasil siswa diberi tugas menulis pengalamnnya yang lain, kemudian dinilai
mengenai bentuk huruf dan cara menyambungnya serta susunan dan hubungan
kalimatnya.
C. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus
Menulis di SD Kelas Tinggi
Pada hakikatnya model pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan focus menulis di kelas tinggi sama dengan model pembelajaran di kelas
rendah, yang berbeda hanya kompetensi yang ingin dikembangkan yang menyanngkut
pula materi pembelajarannya. Berikut ini merupakan contoh pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan focus menulis di kelas 6.
SALAH SATU ALTERNATIF
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata pelajaran :
Bahasa Indonesia
Satuan pendidikan :
Sekolah Dasar
Kelas/Semester :
6/I
Waktu :
1 kali pertemuan (2 x 40 menit )
Kompetensi dasar :
Mengisi formulir sederhana
Hasil belajar : Siswa
dapat mengisi daftar riwayat hidup dengan benar.
Indicator hasil belajar :
1. Mengisi daftar riwayat hidup sesuai dengan format
yang di sediakan
2. Menuliskan data diri dengan bentuk narasi
Langkah
Pembelajaran :
1.
Apersepsi
Anak-anak
apakah kamu pernah disuruh bapakmu ke Pak Ketua RT untuk minta surat keterangan
? atau mungkin pernah mendapat edaran dari Bapak atau Ibu guru untuk ediisi.
Surat keterangan dari Ketua RT itu biasanya sudag di cetak tinggal mengisi
sesuai dengan permintaan apa yang harus diisikan di sana, misalnya nama, alamat
dan sebagainya. Surat dari ketua RT yang harus diisi sesuai dengan keperluan
itu disebut formulir. Nah anak-anak mari kita mencoba mengisi formulir Syrat
Keterangan dari Ketua RT yang sudah saya siapkan yang akan saya bagikan kepada
kalian.
2.
Bagian
Inti
Guru
membagi formulir yang sudah disiapkan yang bisa diambil dan buku
paket/pelajaran yang ada atau guru bisa meminta formulir surat keterangan dari
ketua RT setempat sebagai contoh. Misalnya, seperti berikut ini.
RUKUN
TETANGGA 04//RW 12 LINGKUNGAN KENDALSARI KELURAHAN TULUSREJO KECAMATAN
LOWOKWARU
KOTA
MALANG
SURAT
KETERANGAN
NOMOR
: /RT 04/RW 12/…/…
Yang bertandatangan di bawah ini,
ketua RT 04/RW 12, Lingkungan II Kendalsari Kelurahan Tulusrejo Kecamatan
Lowokwaru, Kota Malang menerangkan :
1. Nama
Lengkap :
2. Tempat
Tgl. Lahir :
3. Jenis
Kelamin :
4. Agama
:
5. Pekerjaan
:
6. Pendidikan :
7. Kewarganegaraan :
8. Status
perkawinan :
9. Nomor
KTP :
10. Alamat
:
11. Keterangan
Lain : Sesuai
pengamatan kami, orang tersebut selama di wilayah kami berkelakuan baik, dan
surat keterangan ini diperlukan untuk :
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Malang ,…………………….
Ketua,
Mengetahui Ketua RW 12,
Nomor
: /RW/
…………………………
Setelah guru membagi formulir
tersebut guru memandu cara mengisinya, sambil menjelaskan kalau ada pertanyaan
sehubungan dengan hal-hall yang belum dipahami oleh siswa. Setelah siswa
memahami cara menisci dan apa-apa yang harus diisikan dalam formulir surat
keterangan dari Kerua RT dilanjutkan dengan mengisi formulir tentang riwayat
hidup siswa, seperti berikut ini,
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1.
Nama :
2.
Tempat &
Tgl. Lahir :
3.
Nama Ayah :
4.
Pekerjaan Ayah :
5.
Nama Ibu :
6.
Pekerjaan Ibu :
7.
Alamat :
8.
Jumlah Saudara :
9.
Anak ke Berapa :
10.
Kegemaran :
Setelah mengisi daftar riwayat
hidup di atas siswa disuruh menceritakan secara tertulis. Guru memberi contoh
dulu, seperti berikut ini.
Nama saya Duli. Saya dilahirkan di
Malang pada tanggal 19 juki 2012. Nama ayah saya…, kemudian siswadisuruh
melanjutkan sesuai dengan keadaan siswa masing-masing. Dengan demikian, siswa
dilatih mengisi formulir dan dilatih pula untuk menarasikan riwayat hidupnya.
3. Bahan dan Sumber Belajar : Buatan Guru
4. Penilaian
Proses :
Dilakukan selama pembelajaran berlangsung
Hasil :
Siswa diberi formulir, yang lain kemudian di suruh Mengisi, lalu dikoreksi guru
untuk mengeagui kemempuan siswa.
BAB
II
PENUTUP
Kemampuan menulis bukanlah
kemampuan yang diperoleh secara otomatis, melainkan diperoleh dengan
pembelajaran dan latihan yang intensif. Di SD kelas rendah latihan menulis atau
menggambar huruf di samping itu siswa dilatih untuk membiasakan sikap menulis
yang benar, memegang, dan menggunakan alat tulis yang benar.
Di SD kelas tinggi etelah siswa
menguasai teknik menulis, dilanjutkan dengan latihan merangkaikan kata menjadi
kalimat, kalimat menjadi paragraph, dan paragraph menjadi wacana
Tujuan pembelajaran menulis baik di
SD kelas rendah maupun SD kelas tinggi dapat dilihat pada dokumen kurikulum
2004, yaitu Sstandar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
dan madrasah Ibtidaiyah pada kolom Hasil Belajar.
0 komentar:
Posting Komentar