BAB 1
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ilmu Sosial (IPS)
Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai
hasil kesepakatan komunitas akademik dan secra formal mulai digunakan dalam
sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum
tersebut ips merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengh. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama
mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi
serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.
IPS sebagai bidang studi memiliki garapan yang dipelajari cukup
luas.Bidang garapannya itu meliputi gejalag–gejala dan masalah kehidupan
manusia di masyarakat.Tekanan yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan
maslah kehidupan masyarakat bukan pada teori dan ilmuannya,
melainkan pada kenyataan kehidupan kemasyarakatan.Dari gejala dan masalah
sosial tadi telah ditelaah, dianalisis faktor-faktornya sehingga dapat
dirumuskan jalan pemecahannya.
Untuk lebih memahami Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial menurut
para Ahli sebagi sberikut :
1.
Somantri
(Sapriya:2008:9)menyatakan IPS adalah penyederhanaan atau
disiplin ilmu ilmu sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk
tujuan pendidikan.
2.
Mulyono Tj.
(1980:8)berpendapat
bahwa IPS adalah suatu pendekatan interdisipliner (inter-disciplinary approach)
dari pelajaran ilmu-ilmu soial, seperti sosiologi antropologi budaya, psikologi
sosial,sejarah, geografi, ekonomi, politik, dan sebagainya.
3.
Saidiharjo
(1996:4)
menyatakan bahwa IPS merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau
perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti:geografi, ekonomi,
sejarah,sosiologi,politik
4.
Moeljono
Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari
suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi,
sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang
diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang
disederhanakan agar mudah dipelajari.
5.
Nu’man Soemantrimenyatakan
bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk
pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti:
a.
Menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial
yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan
kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan,
b.
Mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang
ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah
dicerna.
6.
S. Nasution mendefinisikan
IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran
sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang
berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai
subjek sejarah,ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
7.
Tim IKIP
Surabaya
mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari,
mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human
relationship hingga benarbenar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya.
Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang
telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah
sekolah.
Dalam bidang
pengetahuan sosial terutama di negara-negara yang berbahasa inggris dikenal dua
istilah, yakni Social Sciences atau ilmu sosial dan Social Studies atau
Studi Sosial. Jika kedua istilah ini dihadapakan satu sama lain secara sepintas
kita akan melihat perbedaan dan persamaannya.
Achmad Sanusi memberikan batasan tentang Ilmu Sosial (Saidihardjo,1996.h.2) adalah
sebagai berikut: “Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu
pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruantinggi, makin
lanjut makin ilmiah”.
Menurut Gross
(Kosasih Djahiri,1981.h.1), Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual yang
mempelajari manusia sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada
manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia
bentuk.
Nursid Sumaatmadja, menyatakan bahwa Ilmu Sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun tingkah laku
kelompok. Oleh
karena itu Ilmu Sosialadalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Dari ketiga pendapat tokoh di atas dapat kami
simpulkan bahwa Ilmu Sosial merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang tingkah laku manusia baik dalam individu maupun berkelompok dan terdiri
dari disiplin-disiplin ilmu yang bertaraf akademis.
Istilah social
studies mulai di kenal di Amerika
Serikat sekitar tagun 1913. Nama ini secara resmi dipergunakan oleh suati
komisi pendidikan.Yaitu social studies committee of the commission of the
Reorganization of secondary education (engle, 1971).Komisi ini bertugas
untuk merumuskan dan membina kurikulum sekolah untuk mata pelajaran sejarah dan
geografi dan komisi inilah yang memberikan nama resmi kepada kurikulum sekolah
untuk kedua mata pelajaran tersebut. Dengan demikian, mulailah namasocial
studies secara resmi dipergunakan untuk kurikulum sekolah yang materi
pokoknya pada waktu itu ialah sejarah dan geografi (Skreeting dan Sundeen,
1969).
Pengertian social
studies atau studi sosial ini oleh para ahli banyak yang memberikan
batasan, namun untuk memberikan gambaran tentang pengertian studi sosial (jaromilek,
1977) mengisyaratkan bahwa studi sosial lebih bersifat praktis, yaitu
memberikan kemampuan kepada anak didik dalam mengelola dan memanfaatkan
kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dalam menciptakan kehidupan yang serasi.
Studi sosial ini juga mempersiapkan anak didik untuk mampu memecahkan masalah
sosial dan memiliki keyakinan akan kehidupan masa mendatang.
A. Sanusi
(1971) mengngkapkan
pengertian studi sosial bertaraf akademik-universitas, bahkan dapat merupakan
bahan-bahan pelajaran bagi anak didik sejak pendidikan dasar dan dapat
bersungsi sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplindisplin ilmu sosial.
Studi sosial bersifat interdisipliner, dengan menetapkan pilihan judul atau
masalah-masalah tertentu berdasarkan sesutau rangka referensi dan meninjau dari
beberapa sudut pandang sambil mencari logika dari hubungan-hubungan yang ada
satu sama lain. A. Sanusi (1971) melihat perbedaan anatar ilmu sosial
dengan studi sosial berkenaan dengan tempat diajarkan dan dipelajarinya. Jika
ilmu sosial hanya diajarkan di Perguruan Tinggi, sedangkan studi sosial
diajarkan dan dipelajari sejak dari pendidikan rendah/SD-SMA. Artinya kalau
ilmu sosial menitikneratkan kepada teori dan konsep keilmuannya maka studi
sosial lebih menitikberatkan pada masalah-masalah yang dapat dibahas dengan
meninjau berbagai sudut yang ada hubungannya satu sama lain.
|
Ilmu Sosial (Social Sciences)
|
Persamaan /Perbedaan
|
Studi Sosial/Ips
|
Ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan
manusia dalam konteks sosialnya atau semua bidang yang mempelajari manusia
sebagai anggota masyarakat
|
Pengertian
|
Ilmu pengetahuan sosial ( ips ) adalah bidang studi yang
mempelajari, menelaah dan menganalisis gejala dan masalah sosial di
masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu
|
Ruang lingkup ilmu sosial adalah hal – hal yang berkenaan dengan
manusia dan kehidupannya meliputi semua aspek kehidupan manusia sebagai
anggota masyarakat.
|
Ruang lingkup
|
Ruang lingkkup IPS adalah hal – hal yang berkenaan dengan manusia
dan kehidupannya meliputi semua aspek kehidupan manusia sebagai anggota
masyarakat.
|
Aspek–aspek kehidupan manusia yang dikaji secara terlepas – lepas
sehingga melahirkan satu bidang ilmu
|
objek
|
Aspek kehidupan manusia dikaji berdasarkan satu kesatuan gejala
sosial atau masalah sosial (tidak melahirkan bidang ilmu )
|
Mencipatakan tenaga ahli pada bidang ilmu sosial
|
Tujuan
|
Membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan
kehidupannya sendiri di tengah – tengah kekuatan fisik dan sosial
|
Pendekatan disipliner
|
Pendekatan
|
Pendekatan intersipliner atau multidisipliner dan lintas sektoral
|
ilmu sosial dipelajari dan dikembangkan pada tingkat Perguruan
Tinggi
|
Tempat Pembelajaran
|
IPS diajarkan pada tingkat rendah sampai tingkat persekolahan (
SD-SMA)
|
B.
Pengertian
Ilmu-Ilmu Sosial
Berbeda dengan IPS atau social studies, istilah ilmu-ilmu
sosial (IIS) adalah terjemahan dari social sciences.Disamping ilmu-ilmu
sosial terdapat pula ilmu-ilmu alam (sciences) dan
humanitis/humaniora.Ilmu-ilmu alam mempunyai tiga bagian disiplin ilmu utama
yang meliputi biologi, fisika, dan kimia.Sementara humanities terdiri, antara
lain, sejarah dan sastra.Semua bidang keilmuan dan humaniora ini berakar pada
suatu bidang yang disebut filsafat.Setiap disiplin ilmu mempunyai filsafatnya
masing-masingbyang pada akhirnya semua disiplin itu berhulu pada ajaran agama.
Dalam struktur disiplin ilmu bsik, ilmu-ilmu sosial maupun ilmu
pendidikan, belum ditemukan adanya namasocial studies ataupun pendidikan
IPS sebagai subdisiplin ilmu. Hal ini mungkin terjadi karena social studies
adalah sebuah program pendidikan dan bukan subdisiplin ilmu (Somantri,
2001:89). Namun demikian, sampai saat iniperan ilmu-ilmu sosial tetap
menjadi konten utama untuk untuk social
studies atau PIPS.pembahasan pada bagian ini secara khusus difokuskan pada
disiplin ilmu-ilmusosial terutama yang memberikan kontribusi pada pengembangan
program social studies. Ada beberapa pengertian ilmu-ilmu sosial yang
dikemukakan oleh para ahli.Norman MacKenzie (1966:7), misalnya
merumuskan disiplin ilmu sosial sebagai “all the academic disciplines which
deal with men in their social context”, artinya semua disiplin akademik
yang berkaitan dengan manusia dalam konteks sosial.Bernard Mausner (1979:1) menegaskan
bahwa “yhe social sciences represent yet another attempt to solve the
puzzles inherent in the situation of man in society.” Harold Kincaid (1996:6) mengemukakan
“Social science should describe how institutions relate to and influence one
another, how social structure develop and change, and how those institutions
and structures influence the fate of individuals.”
Nurman Somantri (2001)
mengidentifikasi sejumlah karakteristik dari ilmu-ilmu sosial sebagai berikut.
a
Berbagai
batang tubuh (body of knowledge) disiplin ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan secara sistematis dan ilmiah.
b
Batang
tubuh disiplin itu berisikan sejumlah teori dan generalisasi yang handal dan
kuat sera dapat diuji tingkat kebenarannya.
c
Batang
tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial ini disebut juga structure disiplin ilm,
atau ada juga yang menyebutnya dengan fundamental ideas.
d
Teori
dan generalisasi dalam struktur itu disebut pula pengetahuan ilmiah yang
dicapai lewat pendekatan “conceptual” dan “syntactic”, yaitu
lewat proses bertanya, berhipotesis, pengumpulan data. (observasidan eksperimen).
e
Setiap
teori dan generalisasi ini terus dikembangkan, dikoreksi, dan diperbaiki untuk
membantu dan menerangkan masa lalu, masa kini, dan masa depan serta membantu
memecahkan masalah-masalah sosila melalui, sikap dan tindakan terbaik.
Selain
mengkaji perilaku manusia, disiplin ilmu-ilmu sosila memandang situasi
peristiwa umat manusia dari perspektif yang agak berbeda dan unik.Karena ada
perbedaan persepsi maka metodologi dan teknik penelitiannya pun berbeda. Setiap
disiplin ilmu sosial memilki konsep-konsep, generalisasi dan teori yang dapat
memeberikan kontribusi dalam penyusunan disain maupun dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar IPS pada sekolah dasar dan menengah. Para ahli ilmu-ilmu
sosial telah memerinci sekitar 8 disiplin ilmu sosial yang mendukung untuk
pengembangan program social studies yang meliputi antropologi, ekonomi,
geografi, sejarah, filsafat, ilmu politik, psikologi dan sosiologi. Pada
hakikatnya, semua disiplin ilmu sosial tersebut memilki
objek kajian yang sama, yakni manusia.
a)
Antropologi
Para ahli antropologi mempelajari tentang budaya manusia.Mereka
tertarik dengan kebudayaan prasejarah (kebudayaan yang diciptakan sebelum
lahirnya zaman sejarah) juga kebudayaan pada zaman modern saat ini.Mereka
mengkaji kebudayaan pada semua tingkat perkembangan teknologi.Dari zaman
berburu dan zaman pengumpulan makanan (food gathering) sampai zaman
bercocok tanam dan zaman indrusti.
Para ahli antropologi dapat dibedakan ke dalam beberapa
spesialisasi.Pertama, ahli antropologi sosial (antropologi
budaya) mempelajari tentang kelompok-kelompok manusia yang ada saat ini yang
menggunakan cara hidup (misalnya budaya) tertentu. Mereka dapat mengkaji budaya
manusia tertentu dengan cara mempelajari bagaimana bagian-bagian budaya itu
bisa cocok dalam membentuk keseluruhan budaya manusia yang bermakna, atau
mereka dapat memilih dan mempelajari sejumlah kebudayaan berdasarkan pola-pola
perilaku untuk mendapatkan “perspektif antarbudaya” tentang kondisi manusia. Kedua,
ahli etnografi adalah seorang ahli antropologi yang punya spesialisasi
dalam mengumpulkan informasi tentang segala aspek budaya yang ada melalui kerja
lapangan.Ketiga, ahli antropologi bahasa mempelajari
bahasa-bahasa yang digunkan manusia degngan fokus kajian pada penggunaan bahasa
dalam konteks sosial.
b)
Geografi
Geografi mempelajari permukaan bumi dan bagaimana manusia
memengaruhi serta dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Geografi dibagi ke
dalam dua spesialisasi pokok : geografi fisik dan geografi budaya (manusia).
Dijelasakn bahwa geografi fisik adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan studi tentang proses dan pola
dalam lingkungan alam seperti atmosfer, biosfer, dan hidrosfer. Geografi fisik berlawanan
dengan geografi manusia.Geografi budaya (manusia) diartikan bahwa cabang
geografi yang objek kajiannya keruangan manusia. Maksutnya geografi budaya
yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannya, mempengaruhi
pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakian yang kita gunakan,
rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita amati atau kunjungi (Ekblaw
dan Mulkeene). Geografi budaya dipelajari karena adanya masalah budaya,
kkhususnya hubungan antara pertumbuhan penduduk, konsumsi sumber daya, dan
peningkatan intensitas masalah akibat eksploitasi sumber daya yang berlebihan.
Dengank ata lain bahwa geografi budaya dapat memberikan kombinasi yang kuat
perangkat konseptual untuk memahamu budaya yang kompleks.
c)
Sejarah
Sejrah adalah studi tentang kehidupan manusia du masa lampau. Para
sejarahwan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lampau :
politik, hokum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan
dengan seni, musik, arsitektur islam, literature), keilmuan dan intelektual.
Seoarang sejahrawan mungkin mengkhusukan pada satu atau lebih dari aspek-aspek
kegiatan manusia (sosial, militer; seni); pada sejarh negara tertentu atau
wilaya geografis (Amerika Serikat, Afrika, Asia Tenggara, Timur Tengah); pada
periode wakttu tertentu (Abad Pertengahan, Zaman Keemasan Yunani, Zaman
Kejayaan Islam, Abad Nuklir, Abad Informasi); pada peristiwa-peristiwa penting
(perang Diponegoro, Perng Kemerdekaan Indonesia, Perang Saudara di Amerika
Serikat, Kelaparan di afrika, Revolusi Indrusti); atau kepribadian orang
terkemuka (Bung Karno, Bung Hatta, Julius Caesar, Mahatma Gandhi, Elearno Roosevelt,
Martin Luther King r.)
d)
Ilmu Politik
Para ilmuwan politik mempelajari kebijakan umum (public
policies).Mereka tertarik dengan perkembangan dan penggunaan kekuasaan
manusia di dalam masyrakat, khususnya yang tercermin dalam pemerintahan.Pada
saat ini, para ilmuwan politik telah memperluas perhatiannya dengan memasukakan
hubungan antara kebijakan umum dan masyarakat.
Bidanng khusus ilmunpolitik meliputi pusat perhatiannya tentang tingkatan pemerintahan (atau organisasi
politik lainnya) atau berbagai fungsi pemerintahan. Bidang-bidang
perhatian khusus yang didasarkan ada tingkatan pemerintahan meliputi negara dan
pemerintahan daerah, pemerintahan pusat(nasional), hubungan internasional
(politik internasional). Pada setiap pemerintahan, para ilmuwan politik bisa
mengkhususkan lagi misalnya, pada wsatu bentuk pemerintahan nasional, seperti
monarkhi, dictator atau demokrasi.
e)
Psikologi
Para ahli psikologi mempelajari perilaku individu-individu dan
kelompok-kelompok kecil individu. Disiplin ini terkadang didefinisikan untuk
meliputi semua bentuk perilaku : manusia dan bukan manusia, manusia normal dan
abnormal, individu dan kelompok, fisik dan mental, dan secara instink maupun
dengan cara dipelajari. Secara tradisi, para ahli psikologi telah mempelajari
tentang belajar, pertumbuhan dan perkembangan, berfikir, perasaan, perilaku
kelompok, perkembangan kepribadian, dan perilaku abnormal.
f)
Sosiologi
Ahli sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam
kelompok-kelompok.Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosial manusia
perilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari
kelompok dan institusi.Keompok-kelompok dapat mencakup kelompok yang terjadi
secara ilmiah seperti keluarga, para pekerja dalam organisasi, atau gerakan
kerusuhan atau kelompok-kelompok yang dibentuk untuk tujuan mengadakan
penelitian ilmiah”di dalam laboratorium” (seperti kelompok pengambilan
keputusan atau pemecahan masalah).Institusi-institusi kepentingan umumnya mencakup sekolah-sekolah,
media masa, kelas-kelas sosial, organisasi perusahaan, dan penjara-penjara.
Perhatian para sosiologi meliputi pula bagaimana kelompok-kelompok dan
institusi-institusi berinteraksi. Para ahli sosiolagi bisa mengkhususkn dalam
beberapa bidang, seperti keluarga, kriminologi, komunikasi, pendapatan umum,
organisasi yang ko pleks, hubungan ras dan etnik, peranan jenis kelamin,
demografi (kependudukan).pendidikan, perilaku kelompok kecil, stratifikasi
sosial, sosiologi medis, dan sosiologi bidang pekerjaan atau profesi.
g)
Ekonomi
Berikut ini adalah pengertian Ilmu Ekonomi menurut para ahli :
1. Paul A. Samuelsonmenyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang cara orang-orang
dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dalam
menggunakan sumber daya produksi yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas dari waktu ke waktu
dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi saat ini atau di masa datang,
kepada berbagai orang atau kelompok dalam masyarakat.
2. Adam Smith mengatakan bahwa ilmu ekonomi ialah
penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.
3. J . B. Say menyatakan
bahwa ilmu sebagai suatu kajian tentang peraturan yang bisa menentukan
kekayaan.
C.
Pengertian Pendidikan IPS dalam Konteks Indonesia
Pendidikan IPS di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dokumen
Kurikulum 1975 yang memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk pendidikan di
sekolah dasar menengah.Gagasan IPS di Indonesia pun banyak mengadopsi dan
mengadaptasi dari sejumlah pemikiran perkembangan Social Studies yang
terjadi di luar negeri terutama perkembangan pada NCSS sebagai organisasi
professional yang cukup besar pengaruhnya dalam memajukan social studies bahkan
sudah mampu mempengaruhi pemerintah dalam menentukan kebijakan kurikulum
persekolahan.
Pengertian PIPS di Indonesia sebagaimana yang terjadi di sejumlah
negara pada umumnya masih dipersepsikan secara beragam. Namun, definisi yang
sudah lama dirumuskan sebagai hasil adobsi dan adaptasi dari gagasan global
reformers adalah definisi Prof. Nu’man Somantri yang dikemukakan
dalam Forum Komunikasi II Himpunan Sarjana pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Indonesia, disingkat HISPIPSI (sekarang berubah menjadi Himpunan Sarjana
Pendidikan Ilmu –Ilmu Sosial Indonesia, disingkat HISIPISI). Somantri mendefinisikan
Pendidkan IPS dalam dua jenis, yakni Pendidikan IPS untuk persekolahan da
Pendidikan IPS untuk perguruan tinggi sebagai berikut.
Pendidkan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk
tujuan pendidikan.(Somantri, 2001:92).
Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.(Somantri,
2001:92).
Pengertian Pendidikan IPS yang pertma berlaku untuk pendidikan
dasar dan menengah sedangkan yang kedua berlaku untuk perguruan
tinggi.Perbedaan dari dua definisi ini terletak pada istilah “penyederhanaan”
untuk pendidkan dasar dan menengah dan sedangkan untuk perguruan tinggi ada
istilah “selesksi”. Menurut Somantri, istilah penyederhaan digunakan
pada PIPS pendidkan dasar dan menengah dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa
tingkat kesukaran bahan harus sesuai dengan tingkat kecerdasan dan minat
peserta didik sedangkan tingkat kesukaran untuk perguruan tinggi adalah sama
sengan tingkat kesukaran perguruan tinggi.
Adanya pembedadefinisi PIPS di Indonesia ini berimplikasi bahwa
PIPS dapat dibedakan atas dua, yakni PIPS sebagai mata pelajaran dan PIPS
sebagai kajian akademik. PIPS sebagai mata pelajaran terdapat salam kurikulum
sekolah mulai tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah ( SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK). PIPS pada kurikulum sekolah (satuan pendidikan), pada hakekatnya
merupakan mata pelajaran wajib sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan
Nasional pasal 39.
PIPS untuk tingkat sekolah sangat erat kaitannya dengan disiplim
ilmu-ilmu sosial yan terintegrasi dengan humaniora dan ilmu pengetahuan alam
yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran di
sekolah.Oleh karena itu IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk
mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes
and values).Yang dapat digunakan sebagai kemampuan mengambil keputusan dan
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemsyarakatan agar menjadi warga negara
yang baik.
PIPS sebagai kajian akademik disebut juga IPS sebagai pendidikan
disiplin ilmu adalah PIPS sebagai seleksi dan integrasi dari disiplin ilmu-ilmu
sosial dan disiplin ilmu yang relavan,dikemas secara psikologis, ilmiah,
pedagogis dan sosial-kultural untuk tujuan pendidikan. Artunya, berbagai
tradisi dalam ilmu sosial termasuk konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial,
aspek metode maupun aspek nilai yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial,
dikemas secara psikologis, ilmiah, pedagogis, dan sosial-kultural untuk
kepentingan pendidikan. Untuk memahami masalah PIPS seseorang hendaknya
memiliki pemahaman yang baik tentang disiplin ilmu-ilmu sosial yang meliputi
struktur, ide fundamental, pertanyaan pokok (mode of iquiry), metode
yang digunakan dan konsep-konsep setiap disiplin ilmu, disamping pemahamannya
tentang prinsip-prinsip kependidikan dan psikologi serta permasalahn sosial.
D.
Perbedaan IPS dan Ilmi-Ilmu Sosial
Dibawah ini
akan diuraikan perbadaan IPS,baik sebagai mata pelajaran yang diajarkan di
tingkat sekolah (SD sampai sekolah menengah) maupun sebagai kajian akademik
yang diberikan di tingkat universitas khususnya di LPTK dengan Ilmu-Ilmu Social
(Ilmu Murni yang diajarkan di universitas).
Antara IPS (Social
Studies) dengan Ilmu-Ilmu Sosial (Social Sciences) mempunyai hubungan yang
sangat erat, karena keduanya sama-sama mempelajari dan mengkaji hubungan
timbale balik antar manusia (human relationships).
IPS
merupakan Pengetahuan terapan yang dilaksanakan dalam kegiatan instuksional di
sekolah-sekolah guna mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran
tertentu,antara lain untuk mengembangkan kepekaan anak didik terhadap kehidupan
Sosial di sekitarnya. IPS bukan Ilmu, karena itu IPS tidak menemukan
pengetahuan-pengetahuan baru, konsep-konsep baru maupun teori-teori baru
malainkan memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan,konsep, dan teori-teori yang
telah dikembangkan oleh berbagai disiplin Ilmu Sosial.
Setiap
disiplin Ilmu memiliki strukturnya masing-masing yang membedakan antara Ilmu
yang satu dengan yang lain. Menurut Jerome
S.Bruner, struktur ilmu menyangkut saling hubungan antara ide-ide dasar
dari disiplin Ilmu yang bersangkutan dan
memiliki dua dimensi, yaitu:
1.
Dimensikonsepsional,meliputi konsep-konsep tertentu,
prinsip-prinsip,generalisasi,pengertian, dan ide-ide yang mendasari disiplin
Ilmu tersebut.
2.
Dimensi metodologis, meliputi pengorganisasian, metode penelitian,
pendekatan, yang ditentukan oleh disiplin Ilmu yang bersangkutan.
Hubungan Ilmu Pengetahuan Sosial
denga Ilmu-Ilmu Sosial adalah: bahwa Ilmu pengetahuan sosial bersumber pada
Ilmu-Ilmu Sosisl. Atau dapat dikatakan ilmu pengetahuan sosial mengambil
bahannya dari ilmu-ilmu sosial baik berupa konsep,pengetahuan maupun teori.
Ilmu-ilmu sosial yang perlukan dalam rangka pengajaran ilmu pengetahuan sosial
terbatas pada ilmu-ilmu yang di anggap sesuai dengan pengetahuan dan
perkembangan anak didik.Tidak semua ilmu-ilmu sosial di turunkan kedalam ilmu
pengetahuan sosial, tergantung pada tingkat pendidikan dan tingkat kematangan
berfikir siswa.
Berikut
merupakan tabel perbedaan IPS dengan ilmu-ilmu sosial :
Segi Perbedaan
|
IPS
|
Ilmu-Ilmu Sosial
|
Segi Levelnya
|
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diberikan di
tingkat sekolah.
|
Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) diberikan di tingkat
perguruan tinggi/universitas.
|
Segi Scope dann size-nya
|
Tidak begitu luas cakupannya
|
Ilmu-Ilmu Sosial jauh lebih luas
|
Segi Level off difficulty-nya
|
Ilmu Pengetahuan Sosial konsep dan generalisasi
perlu di sedehanakan agar lebih mudha di pahami oleh murid-murid.
|
Ilmu- Ilmu Sosial menyelidiki aneka ragam human
relationship yang serba kompleks dan seringkali berhubungan dengan hal-hal
yang abstrak dan data-data, konsep-konsep, dan generalisasi yang serba sulit
|
Segi Purpose
|
Ilmu Pengetahuan Sosial mengarah pada penanaman
BASK (Behavior, attitude, Skill, dan Knowledge).
|
Ilmu-Ilmu sosial menetapkan kebenaran Ilmiah
sebagai focus tujuanya.
|
Segi Approach
|
pada pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat
intensdisipliner.
|
pendekatan Ilmu-Ilmu Sosial adalah bersifat
disipliner sesuai dengan kehidupan yang menjadi obyek studi berdasrkan bidang
Ilmu masing-masing
|
Segi Kerangka kerja
|
kerangka kerja Ilmu Pengetahuan Sosial
lebih di arahkan kepada arti paraktisnya dalam mencari alternative pemecahan masalah
Sosilal dan dalam menyusun alternatif pengembangan kehidupan ke taraf yang
lebih tinggi.
|
Ilmu-Ilmu Sosial di arahkan kepada pengembangan
teori dan prinsip Ilmiah
|
E.
Hubungan IPS
dengan Ilmu-ilmu Sosial
·
Hubungan IPS dan Geografi
IPS mengambil materi dari geografi yang terkait dengan
bumi, garis lintang, garis bujur, arah, jarak, lokasi ruang, kondisi ruang
serta lingkungan, sumber daya alam serta interaksi antar bangsa dan mausia
degan lingkungan.
·
Hubungan IPS dan Ekonomi
IPS mengambil materi ekonomi terkait dengan usaha manusia
untuk mencapai kemakmuran dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul dari
usaha tersebut.
·
Hubungan IPS dan Ilmu Politik
IPS mengambil ilmu politik yang membahas usaha manusia
mengorganisasikan kekuasaan dalam mengatur manusia serta menyelenggarakan
kepentingan rakyat dan bangsa.
·
Hubungan IPS dengan ilmu Sejarah
IPS mengambil materi ilmu sejarah yang terkait dengan
cara hidup manusia dilihat dari kurun waktu masa lalu.
·
Hubungan IPS dan Antropologi
IPS mengambil materi antropologi yang terkait dengan
kajian hasil budidaya manusia dalam menjaga ektensinya dan usaha meningkatkan
kehidupan baik aspek lahiriyah maupun batiniyah.
·
Hubungan IPS dan Sosiologi
IPS mengambil materi sosiologi yang mempelajari masyarakat
secara umum dan hubungan antar individu serta masyarakat tersebut.
·
Hubungan IPS dan Pssikologi Sosial
IPS mengambil materi psikologi sosial berkaitan dengan peraturan-peraturan
tingkah laku dalam masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah.
Hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu sosial saling
berkaitan. Keduanya berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia, kemudian
kebutuhan dasar tersebut dapat dicapai dengan kegiatan dasar mausia. Kegiatan
dasar manusia, kemudian kebutuhan dasar tersebut dapat dicapai dengan kegiatan
dasar manusia. Kegiatan dasar manusia meliputi produksi dan kosumsi,
pemeliharaan dan perlindungan, konsumsi dan transport, estetika, pemeritahan
dan organisasi, dan pendidikan dan rekreasi. Keseluruhannya membentuk ilmu-ilmu
social. Dalam ilmu-ilmu social, teruraidisiplin ilmu yang meliputi,
antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, ilmu politik, psikologi social dan
hukum. Dan di dalam terdapat fakta, konsep, generalisasi yang dikembangkan
membentuk Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jadi IPS merupakan penjabaran dari
ilmu-ilmu social yang didalamnyaterdapat fakta, konsep dan generalisasi.
F.
TujuanIPS di Sekolah Dasar
Tujuan kurikuler yang dimaksud adalah tujuan pendidikan IPS. Secara
keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut :
1.
Membekali
anak didik degan pengetahuan sosial yang berguan dalam kehidupan masyarakat
2.
Membekali
anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun
alternative pemecahan maslah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat
3.
Membekali
anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat dan
berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
4.
Membekali
anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan
terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan
tersebut.
5.
Membekali
anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS
sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dari kurikulum IPS tahun 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1.
Mengenal
konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
2.
Memiliki
kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3.
Memiliki
komitmen dan kesandaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan.
4.
Memilki
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat.
Dalam
kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, siswa dapat dibawa langsung ke
dalam lingkungan alam dan masyarakat. Dengan lingkungan alam sekitar, siswa
akan akrab dengan kondisi setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial secara nyata.
Disamping
itu, dengan mempelajari sosial/masyarakat, siswa secara langsung dapat
mengamati dan mempelajar norma – norma/ peraturan serta kebiasan – kebiasaan
baik yang berlaku dalam masyarakat tersebut sehingga siswa mendapat pengalaman
langsung adanya hubungan timbale balik yang saling mempengaruhi antara
kehidupan pribadi dan masyarakat dengan kata lain manfaat yang diperoleh
setelah mempelajari ilmu pengetahuan sosial disamping mempersiapkan diri untuk
terjun, juga membentuk dirinya sebagai anggota masyarakat yang baik dengan
menaati aturan yang berlaku dan turut pula mengembangkannya serta bermanfaat
pula dalam mengembangkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
BAB II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Istilah ilmu
pengetahuan sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau
nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “Social
Studies” dalam kurikulum persekolahan di negara lain. Nama IPS yang lebih
dikenal social stidies di negara lain itu merupakan istilah hasil
kesepakata dari para ahli atau pakar di Indonesia.
Pengertian IPS di
tingkat persekolhan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS
untuk Sekolah Dasr (SD) dengan IPS untuk Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk
Sekolah Menengah Atas (SMA).Pengertian IPS di persekolahan terseut ada yang
bearti program pengajaran, ada yang bearti mata pelajaran yang berdiri sendiri,
ada yang bearti gabungan dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.Perbedaan
ini dapat pula dindentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada
masig-masing jenjang persekolahan.
PIPS untuk tingkat sekolah sangat erat kaitannya dengan disiplim
ilmu-ilmu sosial yan terintegrasi dengan humaniora dan ilmu pengetahuan alam
yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran di
sekolah.Oleh karena itu IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk
mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes
and values).Yang dapat digunakan sebagai kemampuan mengambil keputusan dan
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemsyarakatan agar menjadi warga negara
yang baik.
Antropologi mempelajari tentang budaya manusia yang dimulai dari
kebudyaan prasejarah samapai kebudayaan pada zaman modern saat ini.
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana langkanya
sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan –keinginan manusia yang
tidak terbatas.
Geografi mempelajari permukaan bumi dan bagaimana manusia
memengaruhi serta dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya.
Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lampau.Para
sejarahwan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lampau.
Ilmu politik mempelajari kebijakan umum.Mereka tertarik dengan
perkembangan dan penggunaan kekuasaan manusia di dalam masyarakat, khususnya
yang tercermin dalam pemerintahan.
Psikologi mempelajari perilaku individu-individu dan
kelompok-kelompok kecil individu.Disiplin ini terkadang didefinisikan untuk
meliputi semua bentuk perilaku manusia dan bukan manusia, manusia normal dan
abnormal, individu dan kelompok.
Sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam
kelompok-kelompok.Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosila manusia
prilaku manusia seperti diwujudkan sepndiri dalam perkembangan dan gungsi dari
kelompok dan institusi.
Tujuan kurikuler yang dimaksud adalah tujuan pendidikan IPS. Secara
keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut :
6.
Membekali
anak didik degan pengetahuan sosial yang berguan dalam kehidupan masyarakat
7.
Membekali
anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun
alternative pemecahan maslah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat
8.
Membekali
anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat dan
berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
9.
Membekali
anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan
terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan
tersebut.
10.
Membekali
anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS
sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dari kurikulum IPS tahun 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
5.
Mengenal
konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
6.
Memiliki
kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
7.
Memiliki
komitmen dan kesandaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan.
8.
Memilki
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat.
Dalam
kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, siswa dapat dibawa langsung ke
dalam lingkungan alam dan masyarakat. Dengan lingkungan alam sekitar, siswa
akan akrab dengan kondisi setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial secara nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Sardjiyo,
dkk. . Pendidikan IPS di SD.
Universitas Terbuka
Sitorus, Monalisa. 2014. PerbedaanIpsDenganIlmuSosialLainnya, (Online), (http://monalisacitorus.blogspot.co.id/2014/02/monalisa-sitorus-perbedaan-ips-dengan.html), diakses tanggal 6 Maret 2016
Ande,
Rian. 2013. Perbedaan IPS denganIlmu-IlmuSosial, (Online), (http://rianande.blogspot.co.id/2013/12/perbedaan-ips-dengan-ilmu-ilmu-sosial.html), diakses tanggal 6Maret 2016
Dr. Sapriya, M.Ed., dkk. Pendidikn
IPS Konsep dan Pembelajaran. PT. REMAJA ROSDAKARYA, diakses tanggal 6Maret 2016
Terimakasih untuk ilmu nya, Gumilang.
BalasHapusSalam sehat selalu,
https://marketing.ruangguru.com/uji
Terima kasih untuk ilmu nya.
BalasHapus