Jumat, 03 Juni 2016

PENGERTIAN IPS, PERBEDAAN IPS DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL, DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS DI SD



BAB 1
PEMBAHASAN


A.  Pengertian Ilmu Sosial (IPS)
Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secra formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut ips merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengh. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.
IPS sebagai bidang studi memiliki garapan yang dipelajari cukup luas.Bidang garapannya itu meliputi gejalag–gejala dan masalah kehidupan manusia di masyarakat.Tekanan yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan maslah kehidupan masyarakat bukan pada teori dan ilmuannya, melainkan pada kenyataan kehidupan kemasyarakatan.Dari gejala dan masalah sosial tadi telah ditelaah, dianalisis faktor-faktornya sehingga dapat dirumuskan jalan pemecahannya.
Untuk lebih memahami Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial menurut para Ahli sebagi sberikut :
1.    Somantri (Sapriya:2008:9)menyatakan IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu ilmu sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.
2.    Mulyono Tj. (1980:8)berpendapat bahwa IPS adalah suatu pendekatan interdisipliner (inter-disciplinary approach) dari pelajaran ilmu-ilmu soial, seperti sosiologi antropologi budaya, psikologi sosial,sejarah, geografi, ekonomi, politik, dan sebagainya.
3.    Saidiharjo (1996:4)  menyatakan bahwa IPS merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti:geografi, ekonomi, sejarah,sosiologi,politik
4.    Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
5.    Nu’man Soemantrimenyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: 
a.    Menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, 
b.    Mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
6.    S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah,ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
7.    Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benarbenar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah sekolah.
Dalam bidang pengetahuan sosial terutama di negara-negara yang berbahasa inggris dikenal dua istilah, yakni Social Sciences atau ilmu sosial dan Social Studies atau Studi Sosial. Jika kedua istilah ini dihadapakan satu sama lain secara sepintas kita akan melihat perbedaan dan persamaannya.
Achmad Sanusi memberikan batasan tentang Ilmu Sosial (Saidihardjo,1996.h.2) adalah sebagai berikut: “Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruantinggi, makin lanjut makin ilmiah”.
Menurut Gross (Kosasih Djahiri,1981.h.1), Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
Nursid Sumaatmadja, menyatakan bahwa Ilmu Sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu Ilmu Sosialadalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Dari ketiga pendapat tokoh di atas dapat kami simpulkan bahwa Ilmu Sosial merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia baik dalam individu maupun berkelompok dan terdiri dari disiplin-disiplin ilmu yang bertaraf akademis.
Istilah social studies  mulai di kenal di Amerika Serikat sekitar tagun 1913. Nama ini secara resmi dipergunakan oleh suati komisi pendidikan.Yaitu social studies committee of the commission of the Reorganization of secondary education (engle, 1971).Komisi ini bertugas untuk merumuskan dan membina kurikulum sekolah untuk mata pelajaran sejarah dan geografi dan komisi inilah yang memberikan nama resmi kepada kurikulum sekolah untuk kedua mata pelajaran tersebut. Dengan demikian, mulailah namasocial studies secara resmi dipergunakan untuk kurikulum sekolah yang materi pokoknya pada waktu itu ialah sejarah dan geografi (Skreeting dan Sundeen, 1969).
Pengertian social studies atau studi sosial ini oleh para ahli banyak yang memberikan batasan, namun untuk memberikan gambaran tentang pengertian studi sosial (jaromilek, 1977) mengisyaratkan bahwa studi sosial lebih bersifat praktis, yaitu memberikan kemampuan kepada anak didik dalam mengelola dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dalam menciptakan kehidupan yang serasi. Studi sosial ini juga mempersiapkan anak didik untuk mampu memecahkan masalah sosial dan memiliki keyakinan akan kehidupan masa mendatang.
A. Sanusi (1971) mengngkapkan pengertian studi sosial bertaraf akademik-universitas, bahkan dapat merupakan bahan-bahan pelajaran bagi anak didik sejak pendidikan dasar dan dapat bersungsi sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplindisplin ilmu sosial. Studi sosial bersifat interdisipliner, dengan menetapkan pilihan judul atau masalah-masalah tertentu berdasarkan sesutau rangka referensi dan meninjau dari beberapa sudut pandang sambil mencari logika dari hubungan-hubungan yang ada satu sama lain. A. Sanusi (1971) melihat perbedaan anatar ilmu sosial dengan studi sosial berkenaan dengan tempat diajarkan dan dipelajarinya. Jika ilmu sosial hanya diajarkan di Perguruan Tinggi, sedangkan studi sosial diajarkan dan dipelajari sejak dari pendidikan rendah/SD-SMA. Artinya kalau ilmu sosial menitikneratkan kepada teori dan konsep keilmuannya maka studi sosial lebih menitikberatkan pada masalah-masalah yang dapat dibahas dengan meninjau berbagai sudut yang ada hubungannya satu sama lain.
Persamaan dan perbedaan antara Ilmu Sosial dengan Studi Sosial/IPS
 
Dengan demikian, antara ilmu sosial, studi sosial, dan ilmu pengetahuan sosial ternyata terdapat kaitan satu sama lainnya sehingga terdapat persamaan dan perbedaan. Untuk lebih mudah memahami persamaan dan perbedaanya dapat dilihat pada bagan berikut.
Ilmu Sosial (Social Sciences)
Persamaan /Perbedaan
Studi Sosial/Ips
Ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks sosialnya atau semua bidang yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat
Pengertian
Ilmu pengetahuan sosial ( ips ) adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah dan menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu
Ruang lingkup ilmu sosial adalah hal – hal yang berkenaan dengan manusia dan kehidupannya meliputi semua aspek kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat.
Ruang lingkup
Ruang lingkkup IPS adalah hal – hal yang berkenaan dengan manusia dan kehidupannya meliputi semua aspek kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat.
Aspek–aspek kehidupan manusia yang dikaji secara terlepas – lepas sehingga melahirkan satu bidang ilmu
objek
Aspek kehidupan manusia dikaji berdasarkan satu kesatuan gejala sosial atau masalah sosial (tidak melahirkan bidang ilmu )
Mencipatakan tenaga ahli pada bidang ilmu sosial
Tujuan
Membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di tengah – tengah kekuatan fisik dan sosial
Pendekatan disipliner
Pendekatan
Pendekatan intersipliner atau multidisipliner dan lintas sektoral
ilmu sosial dipelajari dan dikembangkan pada tingkat Perguruan Tinggi
Tempat Pembelajaran
IPS diajarkan pada tingkat rendah sampai tingkat persekolahan ( SD-SMA)



B.  Pengertian Ilmu-Ilmu Sosial
Berbeda dengan IPS atau social studies, istilah ilmu-ilmu sosial (IIS) adalah terjemahan dari social sciences.Disamping ilmu-ilmu sosial terdapat pula ilmu-ilmu alam (sciences) dan humanitis/humaniora.Ilmu-ilmu alam mempunyai tiga bagian disiplin ilmu utama yang meliputi biologi, fisika, dan kimia.Sementara humanities terdiri, antara lain, sejarah dan sastra.Semua bidang keilmuan dan humaniora ini berakar pada suatu bidang yang disebut filsafat.Setiap disiplin ilmu mempunyai filsafatnya masing-masingbyang pada akhirnya semua disiplin itu berhulu pada ajaran agama.
Dalam struktur disiplin ilmu bsik, ilmu-ilmu sosial maupun ilmu pendidikan, belum ditemukan adanya namasocial studies ataupun pendidikan IPS sebagai subdisiplin ilmu. Hal ini mungkin terjadi karena social studies adalah sebuah program pendidikan dan bukan subdisiplin ilmu (Somantri, 2001:89). Namun demikian, sampai saat iniperan ilmu-ilmu sosial tetap menjadi konten utama untuk untuk  social studies atau PIPS.pembahasan pada bagian ini secara khusus difokuskan pada disiplin ilmu-ilmusosial terutama yang memberikan kontribusi pada pengembangan program social studies. Ada beberapa pengertian ilmu-ilmu sosial yang dikemukakan oleh para ahli.Norman MacKenzie (1966:7), misalnya merumuskan disiplin ilmu sosial sebagai “all the academic disciplines which deal with men in their social context”, artinya semua disiplin akademik yang berkaitan dengan manusia dalam konteks sosial.Bernard Mausner (1979:1) menegaskan bahwa “yhe social sciences represent yet another attempt to solve the puzzles inherent in the situation of man in society.” Harold Kincaid (1996:6) mengemukakan “Social science should describe how institutions relate to and influence one another, how social structure develop and change, and how those institutions and structures influence the fate of individuals.”
Nurman Somantri (2001) mengidentifikasi sejumlah karakteristik dari ilmu-ilmu sosial sebagai berikut.
a         Berbagai batang tubuh (body of knowledge) disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan secara sistematis dan ilmiah.
b        Batang tubuh disiplin itu berisikan sejumlah teori dan generalisasi yang handal dan kuat sera dapat diuji tingkat kebenarannya.
c         Batang tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial ini disebut juga structure disiplin ilm, atau ada juga yang menyebutnya dengan fundamental ideas.
d        Teori dan generalisasi dalam struktur itu disebut pula pengetahuan ilmiah yang dicapai lewat pendekatan “conceptual” dan “syntactic”, yaitu lewat proses bertanya, berhipotesis, pengumpulan data. (observasidan eksperimen).
e         Setiap teori dan generalisasi ini terus dikembangkan, dikoreksi, dan diperbaiki untuk membantu dan menerangkan masa lalu, masa kini, dan masa depan serta membantu memecahkan masalah-masalah sosila melalui, sikap dan tindakan terbaik.
Selain mengkaji perilaku manusia, disiplin ilmu-ilmu sosila memandang situasi peristiwa umat manusia dari perspektif yang agak berbeda dan unik.Karena ada perbedaan persepsi maka metodologi dan teknik penelitiannya pun berbeda. Setiap disiplin ilmu sosial memilki konsep-konsep, generalisasi dan teori yang dapat memeberikan kontribusi dalam penyusunan disain maupun dalam pelaksanaan proses belajar mengajar IPS pada sekolah dasar dan menengah. Para ahli ilmu-ilmu sosial telah memerinci sekitar 8 disiplin ilmu sosial yang mendukung untuk pengembangan program social studies yang meliputi antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, filsafat, ilmu politik, psikologi dan sosiologi. Pada hakikatnya, semua disiplin ilmu sosial tersebut memilki objek kajian yang sama, yakni manusia.
a)        Antropologi
Para ahli antropologi mempelajari tentang budaya manusia.Mereka tertarik dengan kebudayaan prasejarah (kebudayaan yang diciptakan sebelum lahirnya zaman sejarah) juga kebudayaan pada zaman modern saat ini.Mereka mengkaji kebudayaan pada semua tingkat perkembangan teknologi.Dari zaman berburu dan zaman pengumpulan makanan (food gathering) sampai zaman bercocok tanam dan zaman indrusti.
Para ahli antropologi dapat dibedakan ke dalam beberapa spesialisasi.Pertama, ahli antropologi sosial (antropologi budaya) mempelajari tentang kelompok-kelompok manusia yang ada saat ini yang menggunakan cara hidup (misalnya budaya) tertentu. Mereka dapat mengkaji budaya manusia tertentu dengan cara mempelajari bagaimana bagian-bagian budaya itu bisa cocok dalam membentuk keseluruhan budaya manusia yang bermakna, atau mereka dapat memilih dan mempelajari sejumlah kebudayaan berdasarkan pola-pola perilaku untuk mendapatkan “perspektif antarbudaya” tentang kondisi manusia. Kedua, ahli etnografi adalah seorang ahli antropologi yang punya spesialisasi dalam mengumpulkan informasi tentang segala aspek budaya yang ada melalui kerja lapangan.Ketiga, ahli antropologi bahasa mempelajari bahasa-bahasa yang digunkan manusia degngan fokus kajian pada penggunaan bahasa dalam konteks sosial.
b)     Geografi
Geografi mempelajari permukaan bumi dan bagaimana manusia memengaruhi serta dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Geografi dibagi ke dalam dua spesialisasi pokok : geografi fisik dan geografi budaya (manusia). Dijelasakn bahwa geografi fisik adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan studi tentang proses dan pola dalam lingkungan alam seperti atmosfer, biosfer,  dan hidrosfer. Geografi fisik berlawanan dengan geografi manusia.Geografi budaya (manusia) diartikan bahwa cabang geografi yang objek kajiannya keruangan manusia. Maksutnya geografi budaya yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita amati atau kunjungi (Ekblaw dan Mulkeene). Geografi budaya dipelajari karena adanya masalah budaya, kkhususnya hubungan antara pertumbuhan penduduk, konsumsi sumber daya, dan peningkatan intensitas masalah akibat eksploitasi sumber daya yang berlebihan. Dengank ata lain bahwa geografi budaya dapat memberikan kombinasi yang kuat perangkat konseptual untuk memahamu budaya yang kompleks.
c)        Sejarah
Sejrah adalah studi tentang kehidupan manusia du masa lampau. Para sejarahwan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lampau : politik, hokum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan dengan seni, musik, arsitektur islam, literature), keilmuan dan intelektual. Seoarang sejahrawan mungkin mengkhusukan pada satu atau lebih dari aspek-aspek kegiatan manusia (sosial, militer; seni); pada sejarh negara tertentu atau wilaya geografis (Amerika Serikat, Afrika, Asia Tenggara, Timur Tengah); pada periode wakttu tertentu (Abad Pertengahan, Zaman Keemasan Yunani, Zaman Kejayaan Islam, Abad Nuklir, Abad Informasi); pada peristiwa-peristiwa penting (perang Diponegoro, Perng Kemerdekaan Indonesia, Perang Saudara di Amerika Serikat, Kelaparan di afrika, Revolusi Indrusti); atau kepribadian orang terkemuka (Bung Karno, Bung Hatta, Julius Caesar, Mahatma Gandhi, Elearno Roosevelt, Martin Luther King r.)
d)       Ilmu Politik
Para ilmuwan politik mempelajari kebijakan umum (public policies).Mereka tertarik dengan perkembangan dan penggunaan kekuasaan manusia di dalam masyrakat, khususnya yang tercermin dalam pemerintahan.Pada saat ini, para ilmuwan politik telah memperluas perhatiannya dengan memasukakan hubungan antara kebijakan umum dan masyarakat.
Bidanng khusus ilmunpolitik meliputi pusat perhatiannya tentang  tingkatan pemerintahan (atau organisasi politik lainnya) atau berbagai fungsi pemerintahan. Bidang-bidang perhatian khusus yang didasarkan ada tingkatan pemerintahan meliputi negara dan pemerintahan daerah, pemerintahan pusat(nasional), hubungan internasional (politik internasional). Pada setiap pemerintahan, para ilmuwan politik bisa mengkhususkan lagi misalnya, pada wsatu bentuk pemerintahan nasional, seperti monarkhi, dictator atau demokrasi.
e)        Psikologi
Para ahli psikologi mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu. Disiplin ini terkadang didefinisikan untuk meliputi semua bentuk perilaku : manusia dan bukan manusia, manusia normal dan abnormal, individu dan kelompok, fisik dan mental, dan secara instink maupun dengan cara dipelajari. Secara tradisi, para ahli psikologi telah mempelajari tentang belajar, pertumbuhan dan perkembangan, berfikir, perasaan, perilaku kelompok, perkembangan kepribadian, dan perilaku abnormal.
f)         Sosiologi
Ahli sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok.Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosial manusia perilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi.Keompok-kelompok dapat mencakup kelompok yang terjadi secara ilmiah seperti keluarga, para pekerja dalam organisasi, atau gerakan kerusuhan atau kelompok-kelompok yang dibentuk untuk tujuan mengadakan penelitian ilmiah”di dalam laboratorium” (seperti kelompok pengambilan keputusan atau pemecahan masalah).Institusi-institusi  kepentingan umumnya mencakup sekolah-sekolah, media masa, kelas-kelas sosial, organisasi perusahaan, dan penjara-penjara. Perhatian para sosiologi meliputi pula bagaimana kelompok-kelompok dan institusi-institusi berinteraksi. Para ahli sosiolagi bisa mengkhususkn dalam beberapa bidang, seperti keluarga, kriminologi, komunikasi, pendapatan umum, organisasi yang ko pleks, hubungan ras dan etnik, peranan jenis kelamin, demografi (kependudukan).pendidikan, perilaku kelompok kecil, stratifikasi sosial, sosiologi medis, dan sosiologi bidang pekerjaan atau profesi.
g)      Ekonomi
Berikut ini adalah pengertian Ilmu Ekonomi menurut para ahli :
1.      Paul A. Samuelsonmenyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang cara orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dalam menggunakan sumber daya produksi yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas dari waktu ke waktu dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi saat ini atau di masa datang, kepada berbagai orang atau kelompok dalam masyarakat.
2.    Adam Smith mengatakan bahwa ilmu ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.
3.    J . B. Say menyatakan bahwa ilmu sebagai suatu kajian  tentang peraturan yang bisa menentukan kekayaan.

C.  Pengertian Pendidikan IPS dalam Konteks Indonesia
Pendidikan IPS di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dokumen Kurikulum 1975 yang memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk pendidikan di sekolah dasar menengah.Gagasan IPS di Indonesia pun banyak mengadopsi dan mengadaptasi dari sejumlah pemikiran perkembangan Social Studies yang terjadi di luar negeri terutama perkembangan pada NCSS sebagai organisasi professional yang cukup besar pengaruhnya dalam memajukan social studies bahkan sudah mampu mempengaruhi pemerintah dalam menentukan kebijakan kurikulum persekolahan.
Pengertian PIPS di Indonesia sebagaimana yang terjadi di sejumlah negara pada umumnya masih dipersepsikan secara beragam. Namun, definisi yang sudah lama dirumuskan sebagai hasil adobsi dan adaptasi dari gagasan global reformers adalah definisi Prof. Nu’man Somantri yang dikemukakan dalam Forum Komunikasi II Himpunan Sarjana pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia, disingkat HISPIPSI (sekarang berubah menjadi Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu –Ilmu Sosial Indonesia, disingkat HISIPISI). Somantri mendefinisikan Pendidkan IPS dalam dua jenis, yakni Pendidikan IPS untuk persekolahan da Pendidikan IPS untuk perguruan tinggi sebagai berikut.
Pendidkan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.(Somantri, 2001:92).
Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.(Somantri, 2001:92).
Pengertian Pendidikan IPS yang pertma berlaku untuk pendidikan dasar dan menengah sedangkan yang kedua berlaku untuk perguruan tinggi.Perbedaan dari dua definisi ini terletak pada istilah “penyederhanaan” untuk pendidkan dasar dan menengah dan sedangkan untuk perguruan tinggi ada istilah “selesksi”. Menurut Somantri, istilah penyederhaan digunakan pada PIPS pendidkan dasar dan menengah dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa tingkat kesukaran bahan harus sesuai dengan tingkat kecerdasan dan minat peserta didik sedangkan tingkat kesukaran untuk perguruan tinggi adalah sama sengan tingkat kesukaran perguruan tinggi.
Adanya pembedadefinisi PIPS di Indonesia ini berimplikasi bahwa PIPS dapat dibedakan atas dua, yakni PIPS sebagai mata pelajaran dan PIPS sebagai kajian akademik. PIPS sebagai mata pelajaran terdapat salam kurikulum sekolah mulai tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah ( SMP/MTs dan SMA/MA/SMK). PIPS pada kurikulum sekolah (satuan pendidikan), pada hakekatnya merupakan mata pelajaran wajib sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang  Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional pasal 39.
PIPS untuk tingkat sekolah sangat erat kaitannya dengan disiplim ilmu-ilmu sosial yan terintegrasi dengan humaniora dan ilmu pengetahuan alam yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran di sekolah.Oleh karena itu IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values).Yang dapat digunakan sebagai kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemsyarakatan agar menjadi warga negara yang baik.
PIPS sebagai kajian akademik disebut juga IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu adalah PIPS sebagai seleksi dan integrasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu yang relavan,dikemas secara psikologis, ilmiah, pedagogis dan sosial-kultural untuk tujuan pendidikan. Artunya, berbagai tradisi dalam ilmu sosial termasuk konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode maupun aspek nilai yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara psikologis, ilmiah, pedagogis, dan sosial-kultural untuk kepentingan pendidikan. Untuk memahami masalah PIPS seseorang hendaknya memiliki pemahaman yang baik tentang disiplin ilmu-ilmu sosial yang meliputi struktur, ide fundamental, pertanyaan pokok (mode of iquiry), metode yang digunakan dan konsep-konsep setiap disiplin ilmu, disamping pemahamannya tentang prinsip-prinsip kependidikan dan psikologi serta permasalahn sosial.
D.  Perbedaan IPS dan Ilmi-Ilmu Sosial
Dibawah ini akan diuraikan perbadaan IPS,baik sebagai mata pelajaran yang diajarkan di tingkat sekolah (SD sampai sekolah menengah) maupun sebagai kajian akademik yang diberikan di tingkat universitas khususnya di LPTK dengan Ilmu-Ilmu Social (Ilmu Murni yang diajarkan di universitas).
Antara  IPS  (Social Studies) dengan Ilmu-Ilmu Sosial (Social Sciences) mempunyai hubungan yang sangat erat, karena keduanya sama-sama mempelajari dan mengkaji hubungan timbale balik antar manusia (human relationships).
IPS merupakan Pengetahuan terapan yang dilaksanakan dalam kegiatan instuksional di sekolah-sekolah guna mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran tertentu,antara lain untuk mengembangkan kepekaan anak didik terhadap kehidupan Sosial di sekitarnya. IPS bukan Ilmu, karena itu IPS tidak menemukan pengetahuan-pengetahuan baru, konsep-konsep baru maupun teori-teori baru malainkan memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan,konsep, dan teori-teori yang telah dikembangkan oleh berbagai disiplin Ilmu Sosial.
Setiap disiplin Ilmu memiliki strukturnya masing-masing yang membedakan antara Ilmu yang satu dengan yang lain. Menurut Jerome S.Bruner, struktur ilmu menyangkut saling hubungan antara ide-ide dasar dari disiplin Ilmu yang  bersangkutan dan memiliki dua dimensi, yaitu:
1.      Dimensikonsepsional,meliputi konsep-konsep tertentu, prinsip-prinsip,generalisasi,pengertian, dan ide-ide yang mendasari disiplin Ilmu tersebut.
2.      Dimensi metodologis, meliputi pengorganisasian, metode penelitian, pendekatan, yang ditentukan oleh disiplin Ilmu yang bersangkutan.
Hubungan Ilmu Pengetahuan Sosial denga Ilmu-Ilmu Sosial adalah: bahwa Ilmu pengetahuan sosial bersumber pada Ilmu-Ilmu Sosisl. Atau dapat dikatakan ilmu pengetahuan sosial mengambil bahannya dari ilmu-ilmu sosial baik berupa konsep,pengetahuan maupun teori. Ilmu-ilmu sosial yang perlukan dalam rangka pengajaran ilmu pengetahuan sosial terbatas pada ilmu-ilmu yang di anggap sesuai dengan pengetahuan dan perkembangan anak didik.Tidak semua ilmu-ilmu sosial di turunkan kedalam ilmu pengetahuan sosial, tergantung pada tingkat pendidikan dan tingkat kematangan berfikir siswa.
Berikut merupakan tabel perbedaan IPS dengan ilmu-ilmu sosial :
Segi Perbedaan
IPS
Ilmu-Ilmu Sosial
Segi Levelnya
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diberikan di tingkat sekolah.
Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) diberikan di tingkat perguruan tinggi/universitas.
Segi Scope dann size-nya
Tidak begitu luas cakupannya
Ilmu-Ilmu Sosial jauh lebih luas
Segi Level off difficulty-nya
Ilmu Pengetahuan Sosial konsep dan generalisasi perlu di sedehanakan agar lebih mudha di pahami oleh murid-murid.
Ilmu- Ilmu Sosial menyelidiki aneka ragam human relationship yang serba kompleks dan seringkali berhubungan dengan hal-hal yang abstrak dan data-data, konsep-konsep, dan generalisasi yang serba sulit
Segi Purpose
Ilmu Pengetahuan Sosial mengarah pada penanaman BASK (Behavior, attitude, Skill, dan Knowledge).
Ilmu-Ilmu sosial menetapkan kebenaran Ilmiah sebagai focus tujuanya.
Segi Approach
pada pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat intensdisipliner.
pendekatan Ilmu-Ilmu Sosial adalah bersifat disipliner sesuai dengan kehidupan yang menjadi obyek studi berdasrkan bidang Ilmu masing-masing
Segi Kerangka kerja
kerangka kerja Ilmu Pengetahuan Sosial  lebih di arahkan kepada arti paraktisnya dalam mencari alternative pemecahan masalah Sosilal dan dalam menyusun alternatif pengembangan kehidupan ke taraf yang lebih tinggi.
Ilmu-Ilmu Sosial di arahkan kepada pengembangan teori dan prinsip Ilmiah

E.                 Hubungan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial

·                     Hubungan IPS dan Geografi
IPS mengambil materi dari geografi yang terkait dengan bumi, garis lintang, garis bujur, arah, jarak, lokasi ruang, kondisi ruang serta lingkungan, sumber daya alam serta interaksi antar bangsa dan mausia degan lingkungan.
·                     Hubungan IPS dan Ekonomi
IPS mengambil materi ekonomi terkait dengan usaha manusia untuk mencapai kemakmuran dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul dari usaha tersebut.
·                     Hubungan IPS dan Ilmu Politik
IPS mengambil ilmu politik yang membahas usaha manusia mengorganisasikan kekuasaan dalam mengatur manusia serta menyelenggarakan kepentingan rakyat dan bangsa.
·                     Hubungan IPS dengan ilmu Sejarah
IPS mengambil materi ilmu sejarah yang terkait dengan cara hidup manusia dilihat dari kurun waktu masa lalu.
·                     Hubungan IPS dan Antropologi
IPS mengambil materi antropologi yang terkait dengan kajian hasil budidaya manusia dalam menjaga ektensinya dan usaha meningkatkan kehidupan baik aspek lahiriyah maupun batiniyah.
·                     Hubungan IPS dan Sosiologi
IPS mengambil materi sosiologi yang mempelajari masyarakat secara umum dan hubungan antar individu serta masyarakat tersebut.
·                     Hubungan IPS dan Pssikologi Sosial
IPS mengambil materi psikologi sosial berkaitan dengan peraturan-peraturan tingkah laku dalam masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah.
Hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu sosial saling berkaitan. Keduanya berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia, kemudian kebutuhan dasar tersebut dapat dicapai dengan kegiatan dasar mausia. Kegiatan dasar manusia, kemudian kebutuhan dasar tersebut dapat dicapai dengan kegiatan dasar manusia. Kegiatan dasar manusia meliputi produksi dan kosumsi, pemeliharaan dan perlindungan, konsumsi dan transport, estetika, pemeritahan dan organisasi, dan pendidikan dan rekreasi. Keseluruhannya membentuk ilmu-ilmu social. Dalam ilmu-ilmu social, teruraidisiplin ilmu yang meliputi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, ilmu politik, psikologi social dan hukum. Dan di dalam terdapat fakta, konsep, generalisasi yang dikembangkan membentuk Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jadi IPS merupakan penjabaran dari ilmu-ilmu social yang didalamnyaterdapat fakta, konsep dan generalisasi.
F.     TujuanIPS di Sekolah Dasar
Tujuan kurikuler yang dimaksud adalah tujuan pendidikan IPS. Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut :
1.      Membekali anak didik degan pengetahuan sosial yang berguan dalam kehidupan masyarakat
2.      Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternative pemecahan maslah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat
3.      Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
4.      Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
5.      Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari kurikulum IPS tahun 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.      Mengenal konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
2.      Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3.      Memiliki komitmen dan kesandaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan.
4.      Memilki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat.
Dalam kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, siswa dapat dibawa langsung ke dalam lingkungan alam dan masyarakat. Dengan lingkungan alam sekitar, siswa akan akrab dengan kondisi setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial secara nyata.
Disamping itu, dengan mempelajari sosial/masyarakat, siswa secara langsung dapat mengamati dan mempelajar norma – norma/ peraturan serta kebiasan – kebiasaan baik yang berlaku dalam masyarakat tersebut sehingga siswa mendapat pengalaman langsung adanya hubungan timbale balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan masyarakat dengan kata lain manfaat yang diperoleh setelah mempelajari ilmu pengetahuan sosial disamping mempersiapkan diri untuk terjun, juga membentuk dirinya sebagai anggota masyarakat yang baik dengan menaati aturan yang berlaku dan turut pula mengembangkannya serta bermanfaat pula dalam mengembangkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.











BAB II
PENUTUP
A.      Kesimpulan
       Istilah ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “Social Studies” dalam kurikulum persekolahan di negara lain. Nama IPS yang lebih dikenal social stidies di negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakata dari para ahli atau pakar di Indonesia.
       Pengertian IPS di tingkat persekolhan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasr (SD) dengan IPS untuk Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA).Pengertian IPS di persekolahan terseut ada yang bearti program pengajaran, ada yang bearti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang bearti gabungan dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.Perbedaan ini dapat pula dindentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada masig-masing jenjang persekolahan.
PIPS untuk tingkat sekolah sangat erat kaitannya dengan disiplim ilmu-ilmu sosial yan terintegrasi dengan humaniora dan ilmu pengetahuan alam yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran di sekolah.Oleh karena itu IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values).Yang dapat digunakan sebagai kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemsyarakatan agar menjadi warga negara yang baik.
Antropologi mempelajari tentang budaya manusia yang dimulai dari kebudyaan prasejarah samapai kebudayaan pada zaman modern saat ini.
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan –keinginan manusia yang tidak terbatas.
Geografi mempelajari permukaan bumi dan bagaimana manusia memengaruhi serta dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya.
Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lampau.Para sejarahwan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lampau.
Ilmu politik mempelajari kebijakan umum.Mereka tertarik dengan perkembangan dan penggunaan kekuasaan manusia di dalam masyarakat, khususnya yang tercermin dalam pemerintahan.
Psikologi mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu.Disiplin ini terkadang didefinisikan untuk meliputi semua bentuk perilaku manusia dan bukan manusia, manusia normal dan abnormal, individu dan kelompok.
Sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok.Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosila manusia prilaku manusia seperti diwujudkan sepndiri dalam perkembangan dan gungsi dari kelompok dan institusi.
Tujuan kurikuler yang dimaksud adalah tujuan pendidikan IPS. Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut :
6.      Membekali anak didik degan pengetahuan sosial yang berguan dalam kehidupan masyarakat
7.      Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternative pemecahan maslah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat
8.      Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
9.      Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
10.  Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari kurikulum IPS tahun 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
5.      Mengenal konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
6.      Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
7.      Memiliki komitmen dan kesandaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan.
8.      Memilki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat.
Dalam kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, siswa dapat dibawa langsung ke dalam lingkungan alam dan masyarakat. Dengan lingkungan alam sekitar, siswa akan akrab dengan kondisi setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial secara nyata.













                         

DAFTAR PUSTAKA
Sardjiyo, dkk. . Pendidikan IPS di SD. Universitas Terbuka
Sitorus, Monalisa. 2014. PerbedaanIpsDenganIlmuSosialLainnya, (Online), (http://monalisacitorus.blogspot.co.id/2014/02/monalisa-sitorus-perbedaan-ips-dengan.html), diakses tanggal 6 Maret 2016
Ande, Rian. 2013. Perbedaan IPS denganIlmu-IlmuSosial, (Online), (http://rianande.blogspot.co.id/2013/12/perbedaan-ips-dengan-ilmu-ilmu-sosial.html), diakses tanggal 6Maret 2016
Dr. Sapriya, M.Ed., dkk. Pendidikn IPS Konsep dan Pembelajaran. PT. REMAJA ROSDAKARYA, diakses tanggal 6Maret 2016


Share:

2 komentar:

Pengunjung

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.