Kamis, 02 Juni 2016

Makalah Sistem Pernapasan Manusia



SISTEM PERNAPASAN MANUSIA


Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.         Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
Organ-organ sistem pernapasan pada manusia meliputi hidung, faring, laring, trakea, paru-paru (bronkus,brokiolus dan alveolus). Berikut penjelasannya :
a)      Hidung



Hidung merupakan alat pernapasan paling awal yang di lalui udara. Dalam rongga hidung terdapat rambut kecil ( silia ) dan selaput lendir. Rambut kecil berguna menyaring udara kotor yang masuk melalui hidung , sedangkan selaput lendir menghasilkan lendir yang berfungsi menangkap udara kotor yang lolos oleh saringan rambut kecil. Menghangatkan suhu udara yang masuk ke paru paru , dan mengantur kelembapan udara
b)     Faring ( Rongga Tekak )




Faring merupakan rongga perisimpangan anatara saluran pencernaan ( posterior ) dan saluran pernapasan ( anterior ). Pada percabangan tersebut terdapat epiglottis yang menjaga agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan.
c)      Laring ( Pangkal Tenggorokan )
Laring merupakan saluran udara yang bertindak sebagai pembentukan suara. Dalam laring terdapat selaput suara yang ketegangannya di atur oleh serabut-serabut otot, sehingga dapat menghasilkan tinggi rendahnya nada suara yang diperlukan. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok ( Epiglotis ).
d)     Trakea ( Batang Tenggorok )

Trakea berfungsi sebagai tempat lewatnya udara. Trakea merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda ( C ).
e)      Bronkus ( Cabang Batang Tenggorok )
Di dalam paru – paru , bronkus bercabang – cabang lagi dan cabang bronkus ini disebut bronkiolus.
Bronkiolus berujung pada gelembung halus yang dinamakan alveolus . setiap alveolus diselubungi pembuluh darah kapiler. Pada bagian inilah terjadi pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida secara difusi.
f)       Pulma ( Paru-Paru )




Paru-paru merupakan tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida. Paru-paru terletak didalam rongga dada di kanan kiri jantung dan dilindungi oleh tulang-tulang rusuk yang membentuk semacam sangkar. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus. Bagian luar paru-paru diselubungi oleh dua selaput pelindung yang disebut dengan pleura. Semakin kedalam, didalam paru-paru akan ditemui gelembung halus kecil yang disebut dengan alveolus. Alveolus merupakan gelembung-gelembung halus atau gelembung paru-paru yang sangat tipis tetapi elastic dan mengandung kapiler-kapiler darah. Pada alveolus inilah pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida terjadi.
A.    Mekanisme Pernafasan
·         Pada saat menarik nafas ( inspirasi ) , rongga dada membesar dan tekanan udara dalam rongga dada lebih kecil daripada diluar tubuh. Hal ini menyebabkan paru – paru  mengembang dan udara luar masuk kedalam paru – paru.
·         Pada saat menghembuskan napas ( Ekspirasi ), rongga dada kembali semula , udara didalam paru –paru akan keluar.

a)      Mekanisme pernapasan dada
·         Pada pernapasan dada , rongga dada membesar karena gerakan tulang rusuk.
·         Pada saat ( inspirasi ) otot – otot antar rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk dan tulang dada terangkat. Akibatnya , rongga dada membesar. Hal ini menyebabkan paru – paru ikut membesar. Tekanan udara dalam paru – paru menjadi berkurang. Sehingga udara luar dapat masuk ke paru – paru.
·         Pada saat ( ekspirasi ), otot antar rusuk relaksasi sehingga tulang rusuk dan tulang dada kembali turun ke posisi semula. Akibatnya , rongga dada mengecil . hal ini menyebabkan volume paru – paru berkurang sehingga tekanan udara dalam paru – paru bertambah. Udara dalam paru – paru menjadi tertekan keluar.
b)     Mekanisme pernapasan perut
·         Pada pernapasan perut , rongga dada membesar karena gerakan diagfragma.
·         Pada saat ( inspirasi ), otot diagfragma berkontraksi sehingga letaknya agak mendatar. Diagfragma yang mendatar menyebabkan rongga dada membesar. Hal ini menyebabkan tekanan udara di dalam paru – paru berkurang. Sehingga udara luar dapat masuk ke paru – paru.
·         Pada saat ( ekspirasi ) diagfragma relaksasi sehingga kembali ke posisi semula. Rongga dada pun mengecil. Hal ini menyebabkan tekanan udara didalam paru – paru membesar sehingga udara dalam paru – paru tertekan keluar.
c)      Mekanisme pertukaran CO2 dan O2
a.       molekul gas berdifusi dari are bertekanan parsial tinggi ke area bertekanan lebih rendah. Terlepas dari konsentrasi gas lain dalam larutan, dengan demikian percepatan difusi gas menembus membran ditentukan oleh tekanan parsialnya.
b.      PO2 dalam udara alveolar adalah 100 MMHg sementara PO2 pada dara terdeoksigenasi dalam kapilar pulmoner disekitar alveol adalah 40 MMHg. Dengan demikian, O2 berdifusi dari udara alveolar menembus membran respiratorik menuju kapilar paru.
c.       PCO2 dalam udara alveolar adalah 40 MMHg dan PCO2 dalam kapilar disekitarnya adalah 45 MMHg. Dengan demikian, CO2 berdifusi dari kapilar ke alveoli.

B.     Volume dan Kapasitas udara pernapasan dalam paru – paru.
a.      Volume udara pernapasan dalam paru – paru dapat dibedakan menjadi 4 jenis :
a)      Volume tidal : volume udara inspirasi dan ekspirasi , sebanyak ± 500 ml.
b)      Volume cadangan inspirasi : volume udara yang masih dapat dihirup kedalam paru – paru setelah inspirasi biasa, sebanyak ± 1500 ml.
c)      Volume cadangan Ekspirasi : volume udara yang masih dapat dihembuskan keluar paru – paru setelah ekspirasi biasa, sebanyak ± 1500 ml.
d)     Volume residu : volume udara yang tersisah didalam paru – paruh dan tidak dapat di ekspirasikan , sebanyak ± 1000 ml.
b.      Jenis – jenis kapsitas paru – paru dapat dibedakan menjadi 4 jenis :
a)      Kapasitas inspirasi  
Penjumlahan volume tidal dan volume cadangan inspirasi.

Volume tidal + volume cadangan inspirasi = 500 ml + 3000 ml = 3500 ml

b)      Kapasitas residu fungsional  
Penjumlahan volume residu dan volume cadangan ekspirasi. Kapasitas ini merupakan jumlah udara sisa dalam system respiratorik setelah ekspirasi normal.

Volume residu + volume cadangan ekspirasi = 1000 ml + 1500 ml

c)      Kapasitas vital paru – paru
Penjumlahan dari volume tidal , volume komplementer , dan volume suplementer.
Volume tidal + volume komplementer + volume suplementer = 500 ml + 1500 ml + 1500 ml = 3500 ml
 



d)     Kapasitas total paru – paru
Penjumlahan dari volume tidal , voleme komplementer, volume suplementer , dan udara residu.
Volume tidal + volume komplementer + volume suplementer  + udara residu = 500 ml + 1500 ml + 1500 ml + 1000 = 4500 ml
 




C.    Faktor yang mempengaruhi respirasi pada manusia
 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses inspirasi dan ekspirasi pada seseorang meliputi:
a.      Faktor fisik seperti umur, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh, dan aktivitas tubuh


Faktor Fisik :
a)      Umur
Pernapasan yang dilakukan pada anak-anak berbeda dengan pernapasan yang dilakukan orang dewasa. Umumnya pernapasan yang terjadi pada anak-anak lebih banyak. Pada orang dewasa,, pernapasan menjadi lebih lambat dikarenakan aktivitas sel-sel di dalam tubuh mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya, berikut pernapasan normal berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
1)      Usia baru lahir, frekuensi pernapasannya berkisar antara 35-50 kali per menit.
2)      Usia 2-12 tahun, frekuensi pernapasannya berkisar antara 18-26 kali per menit.
3)      Usia dewasa, frkuensi pernapasannya berkisar antara 16-20 kali per menit.
b)      Jenis kelamin
Pada umumnya dalam keadaan normal, pernapasan pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Hal ini terjadi karena laki-laki cenderung membutuhkan energi yang lebih banyak daripada perempuan sehingga oksigen yang diperlukan pun menjadi semakin banayk.
c)      Suhu Tubuh
Suhu tubuh mempunyai hubungan yang erat dengan pernapasan. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka dia akan membutuhkan energi yang lebih banyak sehingga kebutuhan akan oksigen pun akan meningkat. Oleh karene itu, pernapasan pun akan lebih sering dilakukan.
d)     Posisi tubuh
Posisi tubuh ternyata mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pernapasan. Seseorang yang sedang berdiri, pernapasannya akan lebih sering terjadi daripada seseorang yang posisi tubuhnya sedang berbaring. Pada saat kita berdiri aktivitas otot di dalam tubuh akan lebih sering mengalami kontraksi sehingga oksigen yang dibutuhkan untuk proses oksidasi di dalam tubuh menjadi lebih banyak, hal ini mengakibatkan inspirasi dan ekspirasi menjadi lebih sering dilakukan. Sementara itu pada saat berbaring, otot-otot dalam tubuh cenderung relaksasi sehingga kebutuhan akan oksigen pun tak sebanyak pada saat kita berdiri.
e)      Aktivitas Tubuh
Seseorang yang memiliki aktivitas tubuh cukup tinggi seperti seorang petani atau atlet, frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi daripada seorang sekretaris yang cenderung melakukan aktivitas pekerjaanya dengan duduk. Hal ini disebabkan energi yang diperlukan oleh seorang petani atau atlet lebih banyak jika dibandingkan oleh seseorang yang beraktivitas denagn cara duduk

b.      Faktor Psikologi seperti emosi, perasaan, kejiwaan, dan kestabilan rohani.
Faktor Psikologi :
a)      Emosi
seseorang berpengaruh pada tinggi rendahnya pernapasan seseorang. seseorang yang sedang emosi seperti marah, frekuensi pernapasannya akan cenderung tinggi dibandingkan seseorang yang kondisi emosinya stabil atau normal.
b)      Perasaan
Perasaan takut pada seseorang akan mempercepat frekuensi pernapasannya, hal ini disebabkan aktivitas denyut jantung yang meningkat sehingga tubuh memerlukan asupan energi yang lebih banyak
c)      Kejiwaan
Kejiwaan berkaitan erat dengan sifat atau karakter seseorang. Seseorang yang mempunyai jiwa periang cenderung mempunyai aktivitas yang lebih aktif dibandingkan dengan seseorang yang pemalu. Dengan demikian frekuensi pernapasan pada orang yang periang cenderung akan lebih tinggi dibanding dengan orang yang pemalu.
d)     Kestabilan Rohani
Seseorang yang mempunyaipemahaman yang baik terhadap ilmu agam, kondisi rohaninya cenderung akan lebih baik, hati mereka akan diliputi rasa tenang dan tenteram sehingga jauh dari rasa cemas dan khawatir yang berlebihan

Gangguan pernapasan pada manusia :
a)      Asma
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemenya. Inflamasi kronik menyebabkan penngkatan hiperes ponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodig berulang berupa mengi , sesak napas , dada terasa berat dan batuk – batuk
Penyebab asma belum diketahuai secara pasti. Namun yang menjadi factor pencetus asma diantaranya allergen , infeksi terutama pada saluran napas bagian atas, iritasi , cuaca , kegiatan jasmani dan psikis.
b)     Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. Faringitis disebabkan oleh virus atau bakteri streptococcus
.
c)      Bronchitis
Penyakit Bronchitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok ( brochus ). Disebabkan oleh virus atau bakteri dan oraganisme yang merupai bakteri ( mycoplasma pneumonia dan Chlamydia ).
d)     Pneomunia
Pneomunia adalah infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru – paru , lebih tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung udara. disebabkan karena virus atau bakteri ( streptococcu , mycoplasma.
e)      Sinusitis
Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Inflamasi ini sering kali disebabkan oleh inveksi virus atau bakteri. Sinus adalah rongga kecil yang berisi udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi. Gejala pada sinusitis adalah sakit kepala, demam dengah suhu tinggi, hidung tersumbat atau berair, nyeri pada bagian wajah dan terasa sakit ketika di tekan, kehilangan indera penciuman, batuk-batuk, dan lain-lain.
Share:

2 komentar:

  1. Terimakasih untuk artikel yang sangat bermanfaat ini.
    Mohon ijin info TRY OUT UN SBMPTN Gratis.
    Salam,
    https://marketing.ruangguru.com/uji

    BalasHapus
  2. Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.

    BalasHapus

Pengunjung

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.